Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Hijau PGN: Dari Jargas, Biomethane, hingga Hydrogen

Strategi Hijau PGN: Dari Jargas, Biomethane, hingga Hydrogen Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperkuat langkah strategis dalam memanfaatkan gas bumi sebagai energi transisi utama menuju swasembada energi nasional. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, mengatakan gas bumi memiliki tingkat emisi yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, sehingga memiliki potensi besar sebagai energi prioritas dalam mendukung dekarbonisasi.

“Gas bumi merupakan fossil fuel dengan tingkat emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Sejalan dengan bauran energi tersebut, terdapat porsi yang cukup besar bagi gas bumi untuk dimanfaatkan sebagai energi prioritas,” ujar Rosa dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/8/2025).

Rosa mengatakan, PGN telah menetapkan strategi pertumbuhan lima tahunan yang mencakup pengembangan infrastruktur untuk memperluas penyaluran gas bumi, termasuk kepada pelanggan rumah tangga.

Baca Juga: PGN Buktikan Komitmen ESG Lewat Aksi Nyata: Dari Tani Siaga hingga Desa Energi Berdikari

Dia melanjutkan, salah satu program prioritas adalah pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar tinggi emisi seperti LPG dan minyak tanah.

Hingga akhir 2024, PGN telah menyambungkan lebih dari 815.000 rumah tangga ke jaringan gas dengan total panjang pipa mencapai 20.000 kilometer. PGN menargetkan penambahan 450.000 sambungan rumah tangga dalam lima tahun ke depan.

"Jika target 1 juta sambungan tercapai pada 2034, maka diperkirakan akan terjadi penurunan emisi karbon hingga 380 ribu ton CO₂ per tahun," ujarnya.

Selain jargas, PGN juga mengembangkan produk berbasis energi terbarukan berupa biomethane yang berasal dari limbah agrikultur seperti jerami, kelapa sawit, dan kotoran hewan. Produk ini akan diproses menjadi biogas dan diinjeksikan ke dalam jaringan pipa gas bumi yang sudah ada.

Baca Juga: Target 1 Juta Sambungan, Ini Strategi PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi Rumah Tangga

“Rencananya biomethane ini akan on stream di tahun 2027 sebagai bagian dari inisiatif untuk Net Zero Emission,” ucapnya.

Lanjutnya, PGN juga menerapkan strategi step out dengan masuk ke bisnis energi hijau seperti amonia dan hidrogen (H₂). Untuk proyek ini, PGN mengusung konsep kemitraan guna mengurangi risiko dan mempercepat adopsi teknologi baru.

“Dengan strategi Step Out, kami masuk ke bisnis turunan gas bumi lainnya atau green energy seperti amonia dan hydrogen (H₂). Mengingat ini adalah bisnis baru PGN, kami memilih konsep partnership,” ujar Rosa.

Baca Juga: PGN Ungkap 3 Kunci Bisnis Gas Bumi Ramah Lingkungan, Dari Manajemen Risiko hingga SDM Unggul

Di sisi infrastruktur, PGN tengah mengembangkan proyek pipa gas Tegal–Cilacap, serta fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di Pulau Jawa. PGN juga terus mengupayakan penyaluran LNG dari kawasan Indonesia timur ke wilayah dengan permintaan tinggi seperti Pulau Jawa.

Untuk CNG, PGN memfokuskan distribusi kepada sektor horeka (hotel, restoran, kafe), UMKM, dan kebutuhan komersial lainnya. Menurut Rosa, sinergi pemanfaatan LNG dan CNG akan memberikan kontribusi besar dalam menekan beban subsidi energi negara.

“Apabila pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG dikombinasikan, akan membantu pemerintah untuk menurunkan level subsidi,” tambahnya.

Baca Juga: PGN Pacu Dekarbonisasi Nasional, Jargas Targetkan Pengurangan Emisi 398 Ribu Ton CO₂

PGN menilai bahwa kebutuhan energi nasional akan terus meningkat, dan gas bumi sebagai energi transisi menjadi pilihan logis untuk mendukung masa depan energi bersih.

“Visi PGN adalah memainkan peran sebagai penyedia gas bumi sebagai energi transisi untuk bumi yang berkelanjutan. Kami memastikan gas bumi yang ramah lingkungan dapat disalurkan kepada pelanggan mulai dari industri hingga rumah tangga,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: