Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Konsumsi Pemerintah Kontraksi 0,33% di Kuartal II 2025? Sri Mulyani Jawab Gini

Kenapa Konsumsi Pemerintah Kontraksi 0,33% di Kuartal II 2025? Sri Mulyani Jawab Gini Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 0,33% secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II 2025. Ia menyebut penurunan itu dipengaruhi oleh efek baseline dari lonjakan belanja pemerintah pada periode yang sama tahun lalu.

“Kalau sekarang masih kontraksi, itu karena baseline tahun lalu cukup tinggi. Meskipun demikian, kami mengharapkan di kuartal kedua sudah mulai positif,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga: Belanja Rumah Tangga Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Ia menjelaskan, pada Januari–Juni 2024, belanja pemerintah tumbuh 12,2% seiring pelaksanaan Pemilu, sehingga membentuk basis pembanding yang tinggi. Pemerintah semula memproyeksikan konsumsi pemerintah tumbuh 0,2% pada kuartal II 2025, namun realisasi justru minus 0,33%.

Sri Mulyani menilai kontraksi ini lebih baik dibanding kuartal I 2025 yang mencatat penurunan sebesar 1,37% akibat penyesuaian belanja pasca-pergantian kabinet. Ia menekankan pentingnya akselerasi belanja di semester II oleh seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

“Itu memang masih merupakan adjustment dari kabinet baru. Tentu nanti kita akan lihat pergerakannya di semester kedua,” katanya.

Baca Juga: Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 T, Tapi Belanja Pemerintah Masih Kontraksi! Ini Penjelasan BPS

Dari sisi komponen belanja, belanja pegawai masih tumbuh 1%, sementara belanja barang terkontraksi 9,7%. Namun, belanja modal naik signifikan 30,37% dan bantuan sosial meningkat 20,4%, menopang daya beli dan mendukung masyarakat.

Ia menambahkan, pertumbuhan investasi tercermin dari belanja modal pemerintah, aktivitas BUMN, dan investasi swasta. Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) di sektor bangunan tumbuh 4,89%, dan investasi mesin melonjak 25,3% seiring kenaikan impor barang modal sebesar 28,16%.

Sepanjang semester I 2025, pemerintah mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp477,7 triliun, dengan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai 30,5% yoy. Menurutnya, ini menandakan meningkatnya optimisme pelaku usaha terhadap iklim investasi domestik.

“Ini diharapkan akan meningkatkan optimisme di dalam iklim investasi domestik yang akan terus kita jaga,” ucap Sri Mulyani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: