Kredit Foto: Reuters/Florence Lo
China kembali menjadi sorotan dalam upayanya mencapai kesepakatan dagang, khususnya terkait dengan kebijakan tarif bersama dengan Amerika Serikat (AS). Beijing kali ini dilaporkan menaruh perhatian untuk chip dari Akal Imitasi (AI).
Dilansir dari Financial Times, Senin (11/8), China mendesak mitra dagangnya itu untuk melonggarkan kontrol ekspor terhadap chip memori berkapasitas tinggi (high-bandwidth memory) yang penting bagi kecerdasan buatan.
Baca Juga: INALUM Bakal Bangun Pabrik CTP di Kuala Tanjung, Akhiri Ketergantungan Impor dari China & India
Desakan tersebut dinilai sebagai bagian dari kesepakatan dagang menjelang kemungkinan pertemuan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.
Pelonggaran itu sendiri bukanlah tanpa alasan. Chip jenis high-bandwidth memory mampu memproses tugas akal imitasi yang membutuhkan data besar dengan cepat dan kerap digunakan bersama prosesor grafis buatan Nvidia.
Beijing dilaporkan khawatir bahwa pembatasan high-bandwidth memory menghambat kemampuan perusahaan lokal dalam mengembangkan chip akal imitasi mereka sendiri.
Baca Juga: Impor Kendaraan dari China Melonjak hingga 85 Persen!
AS sendiri beberapa tahun ini secara berturut-turut membatasi ekspor chip canggih ke China. Hal ini untuk menghambat perkembangan akal imitasi dan pertahanan dari Beijing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement