Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Sebagai sebuah forum dialog strategis tingkat tinggi antarnegara anggota ASEAN, HLTF-EI mengidentifikasi peluang sekaligus merumuskan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dituangkan dalam sebuah rekomendasi ke Menteri Ekonomi ASEAN. HLTF-EI ke-48 tahun ini membahas tantangan-tantangan, dinamika ketidakpastian ekonomi global, kebijakan tarif Amerika Serikat, isu-isu terkait hambatan perdagangan dan investasi, hingga perkembangan ekonomi digital yang turut berpengaruh terhadap pembentukan lanskap regional.
Dalam konteks ini, Visi ASEAN Pasca 2025, termasuk penyusunan ASEAN Economic Community (AEC) Strategic Plan 2026-2030 dan dokumen terkait lainnya, menjadi salah satu instrumen penting guna menavigasi kompleksitas tantangan dan peluang dalam mencapai integrasi ekonomi yang lebih dalam di kawasan Asia Tenggara.
Pertemuan diakhiri dengan penyerahan mandat keketuaan HLTF-EI secara simbolis kepada Filipina sebagai momen penting dalam estafet kepemimpinan ASEAN. Selaku Ketua ASEAN pada 2026, Filipina menetapkan beberapa isu prioritas dalam masa keketuaannya, seperti penguatan konektivitas perdagangan dan investasi, pengembangan ekonomi digital, pengembangan inovasi dan ekonomi kreatif, pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta penguatan UMKM.
Pertemuan HLTF-EI ke-48 dihadiri delegasi dari seluruh Negara Anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, dan Timor Leste. Turut hadir sebagai Delegasi RI pada pertemuan HLTF-EI ke-48 yakni perwakilan dari Asdep Kerja Sama Ekonomi Regional Kemenko Perekonomian dan Konsulat Jenderal RI Johor Bahru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement