Kredit Foto: Kemendag
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencermati tren perilaku belanja baru masyarakat, yaitu Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya-nanya), yang kian marak di pusat perbelanjaan. Perubahan ini dipicu pergeseran minat dari belanja langsung di toko fisik ke platform daring, sehingga memengaruhi kinerja penjualan ritel.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengatakan masyarakat kini memiliki pilihan berbelanja secara fisik maupun online, namun kunjungan ke pusat perbelanjaan lebih sering dimanfaatkan untuk aktivitas hiburan seperti menonton bioskop atau makan di restoran.
“Ada perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Mereka bisa ke mal atau toko untuk melihat barang secara langsung, tetapi pembeliannya sering dilakukan secara online,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga: Rojali Masih Eksis, Konsumsi Kelas Menengah Mandek
Fenomena tersebut menjadi tantangan bagi pelaku usaha ritel yang mengandalkan pembelian langsung. Untuk mengantisipasi dampak penurunan transaksi, Kemendag menyiapkan berbagai strategi promosi bekerja sama dengan asosiasi pelaku usaha.
Baca Juga: Cap 'Rojali' Isu yang Ditiup-tiup, Airlangga Hartarto Tunjukkan Kuatnya Konsumsi Ritel Lewat Data
“Kami berupaya menawarkan berbagai macam solusi agar masyarakat tetap berbelanja, baik melalui diskon maupun skema lain,” kata Roro.
Ia menegaskan, strategi ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara kanal penjualan offline dan online sehingga pelaku usaha ritel dapat mempertahankan omzet di tengah perubahan perilaku konsumen. Kemendag juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta untuk merancang program yang mampu menggabungkan pengalaman berbelanja di toko fisik dengan kemudahan transaksi digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement