Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Peduli Buka Akses Pendidikan di NTB, Atasi Tantangan Buta Huruf

BRI Peduli Buka Akses Pendidikan di NTB, Atasi Tantangan Buta Huruf Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Lombok -

Untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan berkualitas, BRI Peduli payung Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan melalui inisiatif Program Literasi Anak Negeri yang fokus pada peningkatan kemampuan membaca anak sejak usia dini.

Kali ini, program hadir di SD Negeri 1 Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari pelatihan guru hingga kelas tambahan interaktif bagi siswa. Seluruh kegiatan didukung tenaga pengajar terlatih serta modul khusus yang dirancang untuk mengasah keterampilan membaca dan pemahaman bacaan siswa.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa Literasi Anak Negeri memiliki misi besar: membekali siswa dengan kemampuan membaca yang kuat, membangun kemandirian belajar, meningkatkan rasa percaya diri, menumbuhkan rasa ingin tahu, sekaligus menciptakan ekosistem literasi yang berkelanjutan di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Satu Dekade BRI Singapore Branch, Aset Tumbuh 60,8% dan Jaga Konektivitas Ekonomi Indonesia dengan Regional

Program Literasi Anak Negeri di SDN 1 Malaka NTB ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi kemajuan pendidikan di daerah tertinggal. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2022 yang mengungkapkan bahwa sebanyak 7,6 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas masih buta huruf.

Provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri memiliki tingkat literasi terendah ketiga di Indonesia, dengan 1 dari 9 penduduk NTB mengalami buta huruf. Di tingkat sekolah dasar, banyak siswa masih tertinggal dalam kemampuan membaca dasar. Ketidakmampuan membaca sejak dini menghambat pemahaman pelajaran lainnya, memperburuk ketertinggalan akademik dan menurunkan kepercayaan diri siswa.

“Dengan metode pengajaran berbasis sains yang disesuaikan dengan konteks lokal, program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru agar intervensi yang diberikan berdampak secara jangka panjang”, ungkapnya.

Selain itu, dalam program ini juga, BRI Peduli melakukan infrastruktur sekolah seperti perbaikan perpustakaan sekolah dan melengkapinya dengan koleksi buku berbasis ilmu pengetahuan yang menarik guna menumbuhkan minat baca siswa.

Untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, program ini juga menghadirkan permainan kreatif berbasis tantangan literasi yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan dapat diakses oleh seluruh murid di sekolah.

“Semoga kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa dan Guru dan nantinya menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain, membuka peluang bagi lebih banyak anak Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan membangun masa depan yang lebih baik”, imbuh Hendy.

Baca Juga: Sektor Produktif Tumbuh 15,64%, BRI Bukukan Pertumbuhan Positif Kredit Korporasi

Pada kesempatan terpisah, Kepala Sekolah SDN 1 Malaka, Laili Muniroh menambahkan bahwa pelaksanaan program ini sangat efektif bagi para siswa di sekolahnya mengingat SDN 1 Malaka memiliki keterbatasan akses buku, bahan bacaan berkualitas dan fasilitas pendidikan membuat kemampuan literasi anak cenderung lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. 

Program ini menjadi jembatan untuk menghadirkan sumber bacaan yang layak, sehingga anak-anak tidak tertinggal dalam keterampilan membaca, menulis dan memahami informasi. “Program ini sangat relevan dilakukan mengingat keadaan sekolah kami saat ini yang masih jauh kemajuan. Program ini juga bukan hanya soal membaca, tetapi juga memahami, mengolah, dan mengkritisi informasi. Program ini membiasakan anak untuk berpikir analitis dan kreatif, yang merupakan modal penting untuk melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan masa depan. Kami sangat berterima kasih BRI Peduli sudah hadir membantu sekolah kami”, ungkapnya.

Laili berharap, program ini nantinya dapat membuat anak lebih terbuka pada dunia luar, memperluas wawasan dan menumbuhkan kepercayaan diri. Anak-anak di daerah tertinggal jadi lebih siap bersaing dengan anak di daerah lain secara lebih setara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: