Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Prabowo: Kita Butuh Kritik Walaupun Kadang Menyesakkan

Presiden Prabowo: Kita Butuh Kritik Walaupun Kadang Menyesakkan Kredit Foto: BPMI Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya persatuan, gotong royong, dan kesetiaan pada rancang bangun bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan sejahtera.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan optimisme bahwa cita-cita para pendiri bangsa dapat tercapai jika seluruh elemen bangsa bekerja sama dengan semangat kebersamaan.

“Saya percaya dan saya yakin bahwa dengan kita bersatu, dengan kita bergotong-royong, dengan kita mencapai demokrasi sesuai dengan budaya kita, ekonomi sesuai dengan rancang bangun pendiri-pendiri bangsa kita, Insya Allah Indonesia akan semakin kuat, semakin sejahtera,” ujar Prabowo.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan tonggak tema perjuangan: bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera. Menurutnya, kesejahteraan rakyat adalah tolok ukur keberhasilan sebuah negara merdeka.

“Rakyat harus sejahtera. Kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka. Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera,” tegasnya.

Baca Juga: Prabowo Ultimatum Orang Kuat Dibalik Tambang dan Sawit Ilegal: Kami akan Bertindak!

Prabowo mengajak semua pihak untuk bekerja sama meski memiliki pandangan politik yang berbeda. Ia menegaskan bahwa kritik dan pengawasan sangat diperlukan untuk memperbaiki jalannya pemerintahan.

“Marilah kita bekerja sama, kita berbeda-beda boleh, tapi satu tujuan kita. Silakan yang berada di luar pemerintah, tidak ada masalah. Terima kasih, kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik walaupun kadang kritik itu menyesakkan juga ya. Tapi tidak ada masalah, jangan berhenti kritik,” katanya.

Tak hanya kepada pihak oposisi, Prabowo juga memberikan pesan khusus kepada partai-partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah. Ia menekankan bahwa keberanian untuk mengawasi dan mengoreksi harus tetap dijaga, bahkan di dalam lingkaran kekuasaan.

“Saya juga minta dari koalisi kita, tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi, harus berani koreksi. Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum. Tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur, tidak dapat diperiksa,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: