Kredit Foto: Azka Elfriza
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkapkan, rangkaian kecelakaan transportasi laut dan kereta api dalam sebulan terakhir berpotensi memicu kerugian ekonomi signifikan dan mengganggu ekosistem pariwisata nasional.
Menurutnya, kerugian ekonomi muncul dari biaya perbaikan armada, kerusakan infrastruktur, hingga kompensasi korban. “Kalau saya ingat, yang dalam waktu sebulan terakhir ada tiga kecelakaan, di Ketapang, Perairan Manado, dan Pantai Sanur,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Dudy menyebut, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait hasil investigasi seluruh insiden. “Kami sampai saat ini belum menerima laporan resmi dari KNKT, jadi kita tidak ingin jump to conclusion,” tambahnya.
Baca Juga: Menhub Siap Tutup Jembatan Timbang, Andalkan Teknologi WIM Tumpas ODOL
Dua insiden yang paling menjadi sorotan adalah terbakarnya Kapal Motor (KM) Barcelona V di dekat Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada 20 Juli 2025, dan kecelakaan kapal cepat di lepas Pantai Pelabuhan Sanur pada 5 Agustus 2025 yang menewaskan dua wisatawan asing serta satu anak buah kapal.
Selain korban jiwa, kecelakaan di kawasan wisata tersebut dikhawatirkan merusak citra keamanan maritim Indonesia di mata wisatawan mancanegara, yang berpotensi menekan kunjungan turis dan mengurangi devisa pariwisata.
Meski masih menunggu hasil investigasi, Kementerian Perhubungan telah mengambil sejumlah langkah mitigasi. Salah satunya adalah pemeriksaan terhadap 15 kapal sejenis di Pelabuhan Ketapang, yang menyebabkan antrean panjang dan keluhan masyarakat, namun dinilai penting demi keselamatan.
Baca Juga: Kemenhub Bakal Hadirkan Taksi Air untuk Atasi Macet dan Dongkrak Wisata di Bali
“Tapi, walaupun memang ada keluhan dari masyarakat, demi keselamatan kami terpaksa harus melakukan pemeriksaan ulang terhadap kapal-kapal yang berjenis sama,” kata Dudy.
Di Manado, kapal yang terlibat kecelakaan tergolong baru, namun Dudy tetap memerintahkan pemeriksaan ulang seluruh kapal di wilayah tersebut, dengan fokus pada detail teknis dan keselamatan penumpang. “Di Manado, kami memerintahkan pemeriksaan ulang kapal-kapal yang berlayar di sekitar sana,” ujarnya.
Tak hanya di laut, Dudy juga menyoroti tiga insiden kereta api, termasuk anjloknya Kereta Api Argo Bromo di Subang, Jawa Barat. Pemeriksaan menyeluruh bahkan dilakukan hingga ke pabrik PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun untuk memastikan kualitas produksi.
Baca Juga: Kemenhub Siapkan Perluasan Operasi Pesawat Apung di Papua dan Sulsel
“Belajar dari Ketapang, kami juga sudah mengimbau kepada operator pelabuhan untuk melakukan penataan kembali terhadap, khususnya ticketing system,” tambahnya.
Serangkaian insiden ini, kata Dudy, menuntut biaya besar dari operator maupun pemerintah untuk perbaikan armada, pemeliharaan infrastruktur, hingga kompensasi korban. Jika tidak diantisipasi, dampaknya tidak hanya membebani anggaran, tetapi juga menggerus potensi pendapatan daerah dari sektor transportasi dan pariwisata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement