Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indeks Inklusi Naik, Literasi Keuangan Masih Perlu Diperkuat

Indeks Inklusi Naik, Literasi Keuangan Masih Perlu Diperkuat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri keuangan digital Indonesia masih menghadapi kesenjangan antara inklusi dan literasi keuangan. Menurut data terbaru, tercatat indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 80,51%, namun literasi masyarakat baru berada di angka 66,45%.

Kondisi ini menegaskan perlunya penguatan literasi agar akses keuangan dapat berfungsi maksimal dalam memberdayakan masyarakat.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, menegaskan bahwa meski inklusi keuangan Indonesia telah mencatat pertumbuhan pesat, tantangan besar masih membayangi karena literasi keuangan belum sejalan dengan peningkatan akses.

Maka dari itu, Kredivo menegaskan komitmen mereka dalam memperkuat pemahaman pengguna

“Pertumbuhan inklusi keuangan harus beriringan dengan peningkatan literasi agar memberi dampak nyata. Literasi kini bukan sekedar tambahan, tapi menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keberlanjutan ekosistem,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/8/2025).

Sebagai pionir layanan PayLater di Indonesia, Kredivo melaporkan telah membuka akses kredit pertama bagi 68% penggunanya.

Perusahaan kemudian memperluas dampaknya melalui program literasi keuangan, termasuk inisiatif Kredipal Memberi Inspirasi (Kredinspirasi).

Hingga kini, lebih dari 3.000 cerita inspiratif pengguna telah terkumpul, menunjukkan penggunaan bijak PayLater dapat menghadirkan dampak positif dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas.

“Berbekal literasi yang tepat, PayLater bisa lebih dari sekadar alat transaksi, melainkan membantu mengelola cash flow, membangun riwayat kredit, dan menjadi alat pemberdayaan ekonomi. Hal ini tercermin dari lebih dari 3.000 kisah pengguna di Kredinspirasi yang menunjukkan bagaimana akses ke layanan keuangan digital yang aman, nyaman, dan terjangkau bisa memberdayakan mereka,” tambah Indina.

Dari kisah yang terkumpul, Kredinspirasi mencatat berbagai contoh dampak nyata, mulai dari pengajar honorer yang mendukung akses pendidikan di daerahnya, ibu rumah tangga yang berani memulai usaha, hingga pekerja muda yang membangun usaha sendiri. Testimoni ini menunjukkan bagaimana literasi dan penggunaan bijak PayLater dapat memperkuat ketahanan finansial dan kemandirian ekonomi.

Komitmen literasi Kredivo berlanjut melalui program KrediCast di YouTube dan Generasi Djempolan yang telah mengedukasi lebih dari 2.500 mahasiswa, UMKM, dan komunitas di 21 kota, termasuk pada pembukaan Bulan Literasi Keuangan (BLK) bersama OJK di Kupang, Mei 2025.

Inisiatif ini juga diperkuat kampanye digital #AutoMikir dan #AndaiAndaPandai yang menjangkau lebih dari 16 juta masyarakat. Seluruh rangkaian program ini menjadi bagian dari prinsip responsible lending untuk memastikan layanan keuangan digital dipahami dan digunakan secara bertanggung jawab.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: