Kredit Foto: Ist
PT Link Net Tbk (LINK) mempertegas arah transformasi bisnis dengan fokus pada model business-to-business (B2B) dan layanan teknologi informasi. Hingga pertengahan 2025, perseroan mencatat lebih dari 4 juta homepass yang tersebar di 70 kota dan kabupaten di Indonesia.
Direktur Link Net, Yosafat Hutagalung, menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi tonggak penting setelah perusahaan melepas segmen pelanggan ritel ke PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (XL Smart) pada September 2024.
“Ekspansi jaringan menjadi prioritas utama kami. Tahun ini kami telah membangun tambahan sekitar 350 ribu homepass built to suit dan memperluas kerja sama dengan para ISP melalui skema open access. Saat ini sudah ada 11 ISP yang menyatakan minat menggunakan jaringan kami,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga: Pengendali Link Net Jual 136,2 Juta Saham LINK di Tengah Kabar Akuisisi oleh WIFI
Selain ekspansi organik, Link Net mengamankan kontrak besar dengan XL Smart. Pada akhir 2024, kedua perusahaan menandatangani perjanjian pembangunan 3 juta homepass secara bertahap. Link Net berkomitmen menyelesaikan 2,4 juta homepass tambahan untuk mendukung jaringan XL Smart. “XL Smart menjadi anchor tenant utama kami. Kerja sama ini tidak hanya memperkuat arus pendapatan, tetapi juga memperluas jangkauan layanan broadband,” kata Yosafat.
Perseroan menargetkan peningkatan tingkat ketersewaan jaringan melalui strategi ganda: pembangunan homepass baru dan kemitraan strategis. Model bisnis berbasis infrastruktur dinilai mampu memberi kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan perusahaan.
Selain konektivitas, Link Net memperluas fokus bisnis ke sektor information and communication technology (ICT) dan solusi keamanan siber. Diversifikasi dilakukan melalui unit EnterpriseCo, yang kini menyediakan produk dan solusi digital di luar layanan jaringan.
“Ke depan, kontribusi ICT dan cyber security ditargetkan meningkat signifikan. Dari sebelumnya sekitar 30 persen, porsi ini akan naik menjadi sekitar 50 persen dalam portofolio perusahaan,” jelas Yosafat.
Baca Juga: Rugi Link Net (LINK) Bengkak 145,02% Meski Pendapatan Melonjak, Ini Penyebabnya
Menurutnya, langkah ini penting mengingat bisnis konektivitas semakin kompetitif. Dengan menambah layanan ICT dan keamanan digital, Link Net membidik sektor keuangan, pemerintahan, dan telekomunikasi.
Perseroan juga mengembangkan kerja sama dengan Link Net Media untuk mendukung layanan korporasi seperti corporate TV dan konten digital terkurasi. Sinergi ini diharapkan memperkuat penetrasi produk baru di berbagai segmen pasar.
“Transformasi ini bukan hanya menjaga pertumbuhan, tapi juga memberi nilai tambah bagi partner dan pelanggan kami di tengah meningkatnya kebutuhan solusi digital terintegrasi,” tambah Yosafat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement