Snowflake Soroti Konvergensi Faktor Pendorong Revolusi AI di Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Sejak hadir di Indonesia pada 2023, Snowflake, perusahaan AI Data Cloud, terus memperluas operasionalnya untuk memberdayakan berbagai organisasi agar bisa meraih potensi mereka secara maksimal dengan data dan AI. Kiprahnya di lingkup global Snowflake mendapat pengakuan dan menempati urutan pertama (#1) dalam daftar Fortune 2025 Future 50™ atas potensinya dalam memberikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan di tengah ekonomi global yang berubah dengan cepat.
Dalam acara Media Roundtable Snowflake pada Rabu (17/9), Satchit Jogeklar, Managing Director, ASEAN, Snowflake, menyoroti bagaimana faktor-faktor yang siap untuk revolusi AI mengalami konvergensi di Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan populasi kalangan muda yang terbesar di dunia dan adopsi digital tercepat, Indonesia menghasilkan data dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya — faktor yang sangat esensial untuk AI yang transformatif.
Menurutnya, ekonomi digital Indonesia adalah salah satu yang tumbuh paling cepat di dunia. Tren populasi dan adopsi digital di negara berpadu untuk menciptakan basis konsumen yang melek teknologi, yang tidak hanya mengadopsi teknologi digital, tetapi juga mendefinisi ulang kehidupan sehari-hari melalui teknologi tersebut. Perpaduan faktor-faktor ini secara langsung berubah menjadi potensi ekonomi yang signifikan di berbagai sektor, termasuk manufaktur, layanan keuangan, kesehatan, dan pertanian.
“Potensinya jelas, nyata, dan siap untuk dioptimalkan. Namun, berbagai organisasi di Indonesia menghadapi hambatan untuk mencapai keberhasilan AI, dengan kualitas dan ketersediaan data sebagai hambatan yang paling signifikan, diikuti oleh kesenjangan keterampilan, yang oleh organisasi-organisasi disebut sebagai tantangan utama.”
Satchit menekankan komitmen Snowflake untuk mengatasi kesenjangan keterampilan AI di Indonesia melalui program Northstar Education. Dengan munculnya teknologi AI yang cepat, program sertifikasi dan pelatihan perlu mengikuti perkembangan, dan para pengembang serta profesional data memerlukan jalur yang jelas untuk membangun keahlian AI. Program Northstar dari Snowflake memberikan pendidikan praktis untuk membekali para profesional Indonesia dengan keterampilan AI dan data cloud yang praktis. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun keahlian lokal yang diperlukan untuk transformasi digital Indonesia, sehingga memastikan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat memanfaatkan kemampuan AI tanpa memerlukan tim khusus dari luar negeri.
Snowflake membantu organisasi-organisasi Indonesia mengatasi tantangan ini dengan menyediakan platform terpadu yang menyederhanakan kompleksitas, meningkatkan efisiensi biaya, dan membuat implementasi AI menjadi mudah dan dapat dipercaya. Strategi ini memberdayakan perusahaan-perusahaan dengan berbagai skala untuk mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan data dalam skala besar sambil memastikan tata kelola dan privasinya.
Di Indonesia, beberapa perusahaan sudah melihat hasil transformasional dengan AI Data Cloud:
·Evermos: Melalui “Self-Service Analytics Project” yang didukung oleh Snowflake, perusahaan ini memungkinkan jaringan reseller-nya meningkatkan pendapatan dan menghasilkan 2x lebih banyak wawasan berbasis data.
·XLSMART: Melakukan migrasi 2 petabyte data dalam waktu kurang dari lima bulan, mencapai peningkatan kinerja 2,5x untuk laporan-laporan kritikal dan pengurangan biaya sebesar 41%.
·Pupuk Indonesia Holding Company: Memanfaatkan AI Data Cloud untuk membantu para petani meningkatkan hasil panen dengan menyediakan satu sumber data yang akurat dan bisa diakses oleh siapa saja, yang mendorong pertanian berkelanjutan.
Satchit menyimpulkan bahwa berbagai perusahaan di Indonesia harus beralih dari data yang terpisah-pisah dan tidak teratur — menuju cara baru yang memilki kecerdasan terpadu. AI Data Cloud Snowflake akan berfungsi sebagai jembatan yang memungkinkan berbagai organisasi untuk menghapus pengkotak-kotakan data, memobilisasi data secara aman, dan memanfaatkan kekuatan AI secara maksimal.
Sementara itu Angela Koh, Director, Partner & Alliances, ASEAN, menekankan pentingnya ekosistem lokal yang kuat untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Ia menyoroti bahwa Snowflake berkomitmen untuk membangun jaringan mitra yang kokoh melalui program pemberdayaan yang komprehensif yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan mereka. Pendekatan ini memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki akses ke keahlian spesialis dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengimplementasikan solusi AI dan data dengan sukses.
Ia juga menyoroti ekosistem mitra Snowflake yang beragam, yang mencakup mitra dengan berbagai spesialisasi dan keterampilan yang bekerja sama untuk menyediakan solusi komprehensif yang menjawab tantangan unik yang dihadapi organisasi-organisasi Indonesia dalam perjalanan adopsi AI mereka. Model kolaboratif ini memberdayakan mitra lokal untuk menjadi perpanjangan nyata dari kemampuan Snowflake di wilayah ini.
Angela menunjukkan bagaimana pendekatan yang didorong oleh mitra ini telah membantu Japfa, produsen protein yang terintegrasi secara vertikal di Asia. Perusahaan ini menghadapi tantangan dengan memiliki sejumlah besar data yang terkotak-kotak di seluruh operasionalnya, mulai dari produksi pakan hingga pertanian komersial. Hal ini mengakibatkan laporan menjadi lambat dan wawasan real-time sangat kurang – sehingga menciptakan keterlambatan signifikan dan banyak peluang terlewatkan. Japfa bermitra dengan Snowflake untuk membangun data stack terpadu yang sangat mempercepat pelaporan dan memastikan pengambilan keputusan bisa tepat waktu, serta mampu memberdayakan para staf garis depan dengan wawasan real-time untuk mengoptimalkan perawatan hewan dan fokus operasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement