Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Edena Capital Nusantara Bersama Kementerian Investasi Siap Salurkan Investasi Asing Rp160 T di 2026

Edena Capital Nusantara Bersama Kementerian Investasi Siap Salurkan Investasi Asing Rp160 T di 2026 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Edena Capital Nusantara resmi menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Investasi Republik Indonesia untuk menyalurkan investasi asing langsung senilai US$10 miliar (sekitar Rp160 triliun) pada 2026. Nilai ini ditargetkan meningkat lima kali lipat menjadi US$50 miliar pada 2027, sejalan dengan agenda besar transformasi ekonomi menuju Visi Indonesia Emas 2045.

Pengumuman kolaborasi ini dilakukan pada 18 September 2025 dalam pertemuan tingkat tinggi di kantor pusat Kementerian Investasi, Jakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Direktur Utama PT Edena Capital Nusantara Wook Lee, Direktur Yayang Ruzaldy, serta Komisaris Rendy Ronaldy Bimantara dan Rob Clinton Kardinal.

Baca Juga: Digitalisasi Berperan Vital Perkuat Hilirisasi UMKM

Wakil Menteri Todotua Pasaribu menegaskan bahwa pemerintah melihat platform Aset Keuangan Digital EDENA sebagai katalis penting transformasi ekonomi nasional.

“Kementerian Investasi mengakui platform Aset Keuangan Digital EDENA sebagai katalis strategis transformasi ekonomi Indonesia. Kami berkomitmen mendukung inisiatif ini yang akan memperluas kesempatan investasi bagi 270 juta penduduk Indonesia sekaligus menarik modal asing yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kami,” ujarnya.

Dukungan ini datang pada momentum penting ketika pasar keuangan global tengah bergerak menuju tokenisasi aset, tren yang didorong institusi besar seperti BlackRock. Dengan proyeksi nilai pasar tokenisasi mencapai US$16 triliun pada 2030, Indonesia berpeluang merebut porsi besar melalui inisiatif ini.

Kerja sama strategis ini akan dikembangkan melalui lima area utama. Pertama, perdagangan kredit karbon dengan memanfaatkan potensi penyerapan karbon Indonesia yang termasuk terbesar di dunia. Kedua, tokenisasi infrastruktur dengan mengubah proyek besar menjadi sekuritas digital yang dapat diperdagangkan. Ketiga, pembiayaan UKM agar pelaku usaha kecil dan menengah bisa mengakses modal langsung dengan biaya lebih efisien. Keempat, demokratisasi real estat yang memungkinkan kepemilikan fraksional atas properti premium. Kelima, pengembangan regulasi yang progresif di bidang aset keuangan digital.

Direktur Utama PT Edena Capital Nusantara Wook Lee menjelaskan, inisiatif ini juga menciptakan jaringan global.

“EDENA beroperasi di persimpangan dua zona ekonomi utama. Dengan Indonesia sebagai pusat ASEAN kami dan Mesir sebagai gerbang MENA-Afrika melalui Bursa STO EDENA Egypt, kami menciptakan koridor keuangan digital pasar berkembang terbesar di dunia, menghubungkan 2,6 miliar orang di lebih dari 70 negara. Dukungan pemerintah Indonesia memvalidasi visi kami dan mempercepat misi kami,” ungkapnya.

Baca Juga: Penguatan Daya Saing Digital Tak Hanya Penting Bagi Sektor Manufaktur, Tapi Juga Ekonomi Nasional

Platform Aset Keuangan Digital EDENA diklaim mampu memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Akses investasi bisa dilakukan mulai dari Rp100.000, sehingga terbuka bagi masyarakat luas. Selain itu, keberadaan platform ini ditargetkan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di sektor teknologi, keuangan, dan industri pendukung.

Bagi UKM, biaya pendanaan diperkirakan bisa ditekan hingga 50 persen berkat akses modal langsung tanpa perantara. Dari sisi perdagangan, platform ini menyediakan likuiditas tinggi dengan transaksi 24 jam sehari, berbeda dari pasar tradisional yang terbatas jam operasional.

EDENA menargetkan peluncuran platform dengan aset tokenisasi awal senilai US$1 miliar pada kuartal IV 2025. Pada 2026, jumlah pengguna terdaftar diproyeksikan menembus 1 juta dengan aliran investasi asing mencapai US$10 miliar. Tahun berikutnya, integrasi penuh di kawasan ASEAN diharapkan mampu mendorong total investasi hingga US$50 miliar.

Dari sisi regulasi, EDENA beroperasi sesuai aturan keuangan Indonesia dengan standar keamanan internasional. Perusahaan ini telah mengantongi sertifikasi ISO 27001 dan ISO 9001, menerapkan protokol KYC/AML, serta mengembangkan infrastruktur berlapis setara bank.

“Komitmen EDENA terhadap kepatuhan regulasi dan standar keamanan sejalan sempurna dengan visi kami untuk ekosistem keuangan digital yang kuat dan terpercaya di Indonesia,” tambah Wamen Todotua Pasaribu.

Melalui kolaborasi ini, Indonesia tidak hanya membuka pintu lebih lebar bagi investasi asing, tetapi juga memperkuat posisi sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: