Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia cepat pulih pascademonstrasi yang sempat memicu gejolak.
Indikatornya terlihat dari arus modal asing yang kembali masuk ke pasar saham dan penurunan spread yield antara Surat Berharga Negara (SBN) dan US Treasury.
"Jadi cepat sekali percayaan investor recover setelah keributan beberapa minggu lalu dan current series juga terjaga dengan cukup baik kalau kita lihat spread yield SPN, USD, dan US Treasury. Ini yang kiri kan ini, yang kanan adalah SPN, USD, dan US Treasury dolar ke dolar. Itu sekarang tinggal 79 basis point," jelas Purbaya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: Purbaya Ultimatum Penunggak Pajak Rp60 Triliun, Harus Bayar dalam Seminggu!
Ia menjelaskan, rupiah pada 19 September 2025 berada di level Rp16.498 per dolar AS, melemah 3,3% secara year-to-date. Pelemahan disebut dipicu gejolak domestik, tetapi prospek ke depan dinilai membaik karena aliran modal asing mulai signifikan.
Berdasarkan data Kemenkeu, spread yield SBN dengan US Treasury turun dari 4,57% pada Januari menjadi 4,40% atau 216 basis poin. Sementara spread yield SBN USD dengan US Treasury USD mereda ke 79 basis poin, level yang tercatat historis lebih rendah dibanding biasanya.
"Kalau kita nanti membaik terus ekonominya saya pikir ini akan turun terus spread yield dengan US Treasury. Inflasi cukup stabil ini menepang daya beli masyarakat ini di tengah banyak negara yang masih berjuang mengatasi tekanan. Jadi kita lumayan baik di level kalau kita lihat disitu 2,31 persen ya," tutur Purbaya.
Baca Juga: Purbaya Sentil Pegawai Pajak, Minta Hentikan Praktik Pemerasan
Laporan Kemenkeu juga mencatat sepanjang 1 Januari hingga 19 September 2025 terjadi capital outflow Rp128,47 triliun, terdiri dari SBN inflow Rp42,61 triliun, SRBI outflow Rp119,62 triliun, dan saham outflow Rp58,70 triliun.
Meskipun rupiah tercatat melemah, kinerja instrumen keuangan dinilai tetap positif. Purbaya menekankan faktor fundamental seperti arus modal asing, stabilitas inflasi, dan turunnya spread yield menjadi penopang optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia pascademo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement