- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
ESG Jadi Fokus, Antam Buktikan Kinerja Hijau di Tengah Hilirisasi Tambang
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat inisiatif hijau. Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, menjelaskan bahwa hingga semester pertama tahun ini, perusahaan telah menanam hampir 29 ribu pohon di berbagai wilayah operasional sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan.
"Antam bukan hanya perusahaan tambang, tapi juga perusahaan yang memang menempatkan ESG sebagai bagian dari misi untuk bisa mewujudkan mandat yang diberikan kepada Antam untuk melakukan penambangan," ucapnya di RapatDengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Selain itu, Antam juga berhasil menurunkan konsumsi energi hingga 4,3 juta gigajoule. Efisiensi energi ini bukan hanya berdampak pada penurunan biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan gas rumah kaca yang menjadi sorotan global.
Baca Juga: Komitmen ESG, SIG Borong Penghargaan Keberlanjutan dari IICD
Di bidang reklamasi, progres yang dicapai telah menutup 77 hektare lahan bekas tambang dari target tahunan 125 hektare. Angka tersebut mencerminkan lebih dari separuh target telah terpenuhi hanya dalam waktu enam bulan.
Kinerja lingkungan ini berbuah pada perbaikan citra Antam di mata dunia. ESG rating perusahaan yang dinilai oleh Sustainalytics turun dari skor risiko tinggi di atas 30 menjadi 29,2.
"Mudah-mudahan bisa kita tekan terus sehingga kita bisa memasukkan risiko ESG kita ke dalam risiko yang bukan hanya medium, tapi ke low, atau antara 10 sampai 20," ucapnya.
Meski menempatkan ESG sebagai prioritas, Antam tidak mengabaikan strategi bisnis utamanya. Perusahaan tetap berfokus pada hilirisasi tiga komoditas strategis: nikel, emas, dan bauksit.
Untuk nikel, Antam menyiapkan dua jalur besar, yaitu industri stainles steel dan baterai kendaraan listrik. Untuk emas, Antam menjaga posisi merek Logam Mulia yang telah menguasai 78 persen pasar ritel domestik, sambil membangun pabrik pencetakan emas di Surabaya.
Baca Juga: Fondasi Ekonomi Berkelanjutan RI, ESG Tertinggi di Sektor Perkebunan dan Energi Pertambangan
Sementara itu, pada bauksit, Antam bersama Inalum berkomitmen membangun rantai pasok aluminium nasional agar kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi secara mandiri.
Dengan kombinasi strategi hijau dan hilirisasi, Antam tidak hanya menjaga kedaulatan sumber daya mineral, tetapi juga menunjukkan bahwa pertambangan bisa dijalankan secara berkelanjutan, ramah lingkungan, dan tetap memberi nilai tambah bagi bangsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement