Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu Purbaya Bakal Rombak Subsidi Energi Agar Lebih Tepat Sasaran

Menkeu Purbaya Bakal Rombak Subsidi Energi Agar Lebih Tepat Sasaran Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan subsidi energi masih belum tepat sasaran karena sebagian besar dinikmati kelompok masyarakat mampu. 

“Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), masyarakat sangat mampu, yaitu desil 8 sampai 10, masih menikmati porsi signifikan dari subsidi energi,” kata Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Ia menekankan bahwa subsidi seharusnya berfungsi melindungi kelompok rentan, bukan kelompok atas.

Berdasarkan data yang dipaparkan Purbaya, hingga 31 Agustus 2025, realisasi subsidi dan kompensasi energi tercatat sekitar Rp 218 triliun atau 43,7% dari pagu Rp498,8 triliun. Realisasi tersebut dipengaruhi fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), depresiasi nilai tukar, serta peningkatan konsumsi barang bersubsidi.

Baca Juga: Purbaya Sidak Ke Kantor Pusat BNI, Ini Alasannya

Baca Juga: Purbaya Tunda Pemungutan Pajak dari E-Commerce, Ini Alasannya!

Baca Juga: Purbaya: Investor Recover Cepat, Prospek Ekonomi Terus Membaik

Kementerian Keuangan mencatat konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi naik 3,5%, LPG 3 kg naik 3,6%, pelanggan listrik bersubsidi meningkat 3,8%, dan pupuk melonjak 12,1%.

"Ini peningkatan yang terbesar. Kondisi ini mengindikasikan bahwa subsidi menjadi instrumen penting untuk menjaga kestabilan harga serta daya beli masyarakat. Namun, peningkatan volume ini juga memerlukan perhatian agar penyaluran subsidi lebih terkendali dan tepat sasaran," jelas Purbaya.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus mengevaluasi pola subsidi dan kompensasi agar lebih berkeadilan. Dalam beberapa tahun terakhir, subsidi kerap membengkak karena faktor eksternal, terutama harga energi global. Dengan beban subsidi yang besar, pemerintah menghadapi tantangan menjaga ruang fiskal tetap sehat tanpa mengorbankan perlindungan sosial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: