- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Mau Rights Issue, Wahana Interfood (COCO) Patok Harga Rp100 per Saham
Kredit Foto: Coco
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD II) atau rights issue sebanyak-banyaknya 2.669.591.943 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 75,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD II.
Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp100 per saham sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD II ini adalah sebanyak-banyaknya Rp266.959.194.300.
Setiap pemegang 1 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 10 Oktober 2025 berhak atas 3 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Baca Juga: Incar Dana Rp3,2 Triliun, INET Bakal Rights Issue 57,14% Saham
"HMETD ini diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2025. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi," kata manajemen, dalam prospektus.
Mahogany Global Investment Pte. Ltd sebagai pemegang saham utama Perseroan sekaligus pemegang saham pengendali Perseroan yang memiliki 61,12% atau sebesar 543.942.937 saham memiliki hak untuk memperoleh 1.631.528.811 HMETD. Mahogany telah menyatakan akan melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya dalam rangka PMHMETD II ini.
Baca Juga: Anak Usaha Garuda (GMFI) Mau Rights Issue 124,26 Miliar Saham, Dananya untuk Ini
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD II setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar Rp85 miliar untuk belanja modal sehubungan dengan pembelian mesin, peralatan, sistem teknologi informasi, serta fasilitas pendukung atas mesin dan peralatan tersebut.
Sekitar Rp40 miliar digunakan untuk mendukung fasilitas produksi Perseroan yang sudah ada saat ini, yaitu dalam bentuk pembelian, instalasi, pembangunan atau relokasi mesin-mesin serta fasilitas dan peralatan produksi untuk pengembangan pabrik atau sistem teknologi informasi.
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, berupa pembelian bahan baku baik untuk produk midstream dan downstream, biaya terkait tenaga kerja, biaya operasional Perseroan, biaya pendukung lainnya dalam rangka diversifikasi usaha Perseroan berupa biaya penelitan atau biaya riset dan pengembangan, serta pembayaran utang usaha kepada pemasok Perseroan," jelas manajemen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement