- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Soal Kandungan Etanol, Pertamina Patra Niaga Tegaskan Penerapannya Sesuai Praktik Internasional untuk Energi Rendah Emisi
Kredit Foto: Istimewa
Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penerapan etanol pada Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan praktik terbaik yang sudah digunakan di tingkat global. Inisiatif ini selaras dengan usaha dunia untuk mengurangi emisi karbon, memperbaiki kualitas udara, serta mendorong transisi energi berkelanjutan.
Etanol bersumber dari tanaman, contohnya tebu dan jagung, sehingga lebih tidak berbahaya bagi lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil murni. Proses pencampuran etanol ke dalam BBM dapat menurunkan emisi gas buang kendaraan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas udara.
Penggunaan etanol dalam BBM terbukti menjadi standar di banyak negara, diantaranya :
- Amerika Serikat melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10% etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.
- Brasil menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu, dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27% etanol) pada bensin, sehingga membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia, dan masyarakatnya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.
- Uni Eropa juga mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi.
- Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, sebagai standar untuk mengurangi polusi udara.
- Asia pun mulai mengadopsi kebijakan serupa, dengan India mendorong program etanol blending hingga 20% (E20) pada 2030 sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon serta mendukung petani tebu.
“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” ujar Roberth MV Dumatubun Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Pertamina Patra Niaga tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Pertamina Dumai Terulang, Percepat Perluasan Buffer Zone
Kehadiran BBM dengan campuran etanol menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement