- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
BEI Cermati Pergerakan Saham SHIP, PDES dan AGII Imbas Harga Melonjak Tak Wajar
Kredit Foto: Unsplash/Denise Chan
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyoroti sejumlah saham yang menunjukkan pergerakan harga di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). Salah satunya saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) yang dalam beberapa waktu terakhir mencatat lonjakan signifikan.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.
Dalam sepekan, saham SHIP melesat 13,33%, dan bahkan melonjak 51,11% dalam sebulan terakhir. Namun, setelah pengumuman UMA, saham tersebut pada perdagangan Senin (6/10) pukul 10.30 WIB justru terpantau melemah 7,53% ke level Rp6.800.
Baca Juga: Lima Saham Kena Suspensi Bursa, Ada BUVA hingga TINS
Selain SHIP, BEI juga tengah memantau pergerakan saham PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) dan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII). Dalam sepekan, PDES naik 25,74%, dan 32,85% dalam sebulan, sebelum akhirnya terkoreksi 0,78% ke Rp635. Sementara itu, AGII melesat tajam dengan kenaikan 95% dalam sepekan dan kini masih menguat 24,80% ke Rp1.560.
Yulianto menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan di bidang pasar modal. “Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar Yulianto.
Baca Juga: BEI Buka Gembok 6 Saham Emiten, Begini Pergerakannya
Sebagai langkah kehati-hatian, para investor diimbau untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa dan mencermati kinerja serta keterbukaan informasi perusahaan.
"Mengkaji ulang rencana corporate action apabila belum mendapat persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul di masa mendatang sebelum mengambil keputusan investasi," pungkas Yulianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement