Reli Berlanjut, Harga Emas Akhirnya Tembus US$4.000!

Harga emas melonjak pada perdagangan di Selasa (7/10). Hal ini terjadi karena ekspektasi pemangkasan suku bunga akhir bulan ini serta permintaan aset aman yang berlanjut akibat shutdown pemerintah dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Rabu (8/10), emas berjangka ditutup naik 0,7% menjadi US$4.004,4. Sementara emas spot menguat 0,6% menjadi US$3.985,82.

Baca Juga: Sisi Lain Kenaikan Harga Emas, Analis Sebut De-dolarisasi Menyerang Dolar AS

Untuk logam mulia lainnya, perak spot turun 1,4% menjadi US$47,86. Adapun platinum melemah 0,5% menjadi US$1.617,41. Sementara palladium naik 2,1% menjadi US$1.347,52.

“Arus masuk ke aset aman masih berlangsung, sebagian disebabkan oleh shutdown pemerintah yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Karena itu, emas tetap mendapat dorongan permintaan yang kuat,” kata Wakil Presiden dan Analis Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menguat pada saat ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah. Reli harga emas kali ini didorong oleh kombinasi faktor, termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi global, pembelian bank sentral, arus masuk investasi emas spot, serta pelemahan dolar AS.

Shutdown pemerintah memasuki hari ketujuh di AS. Hal tersebut menunda rilis indikator ekonomi utama dan memaksa investor mengandalkan data sekunder untuk menilai waktu dan besaran pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Tambang Emas Pani Kian Gemuk, Cadangan Naik 150%

Investor kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada pertemuan bank sentral bulan ini, dengan pemangkasan tambahan dua puluh lima basis poin diperkirakan menyusul pada Desember.