Kolaborasi Kemen Ekraf-Museum Studio Langkah Strategis Kembangkan SDM Kebudayaan hingga Desain
Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan kerja sama pelatihan dan pendampingan bagi desainer dan pengelola budaya akan menjadi prioritas.
Hal tersebut disampaikan Menteri Ekraf saat menerima audiensi dari agensi global Museum Studio, di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ekraf Hub Diharapkan Dapat Bantu Pegiat Ekonomi Kreatif di Indonesia
“Kami melihat potensi besar untuk bekerja sama dalam bidang pelatihan, pendampingan, dan edukasi kreatif bagi para profesional museum, desainer, dan pengelola budaya di Indonesia," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (13/10).
Menteri Ekraf menjelaskan bahwa potensi kolaborasi dengan Museum Studio bisa menjadi langkah strategis mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di sektor kebudayaan, desain, serta pengelolaan ekosistem kreatif di Indonesia sehingga bisa bersaing di kancah global.
"Selain itu, kami ingin menjajaki riset dan konsultasi bersama mengenai kontribusi proyek pusat-pusat kebudayaan terhadap ekonomi kreatif lokal, serta kolaborasi dalam penyusunan masterplan dan strategi desain pembangunan maupun revitalisasi museum, pusat budaya, dan creative hub di berbagai daerah,” ujar Menteri Ekraf.
Menteri Ekraf juga menyampaikan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi, sektor ini diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan serta inklusif, melibatkan banyak talenta muda dan pelaku kreatif di seluruh Indonesia.
Menurut Menteri Ekraf, ekonomi kreatif bukan hanya tentang produk dan jasa, tetapi juga tentang nilai budaya, identitas, serta kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari ide dan kreativitas. “Kami percaya bahwa ekonomi kreatif adalah the new engine of growth bagi bangsa ini. Seperti yang sering saya sampaikan, ini adalah ‘tambang baru’ bagi Indonesia. Tambang ide, karya, dan imajinasi yang bernilai ekonomi tinggi,” ungkap Menteri Ekraf.
Museum Studio merupakan agensi kreatif asal Paris yang memiliki spesialisasi dalam merancang pengalaman budaya, seperti museum, galeri, situs budaya, dan merek kebudayaan. Dengan lebih dari 400 profesional yang tergabung, Museum Studio memberikan layanan komprehensif mulai dari masterplanning, desain pameran permanen maupun temporer, analisis kelayakan, pengembangan konten, fabrikasi, hingga manajemen proyek. Museum Studio juga memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota besar dunia seperti London, Milan, New York, dan Riyadh.
Sebagai salah satu cultural experience agency terkemuka di dunia, Museum Studio menaungi berbagai merek spesialis seperti Event (agensi desain untuk museum dan situs warisan budaya), D&P (perusahaan fabrikasi dan rekayasa pameran), Skira (penerbit spesialis budaya), dan Lord Cultural Resources (konsultan perencana di sektor kebudayaan).
Beberapa proyek global yang telah mereka kerjakan antara lain Grand Egyptian Museum di Mesir, Hong Kong Museum of History di Hong Kong, National Air & Space Museum di Amerika Serikat, Hans Christian Andersen’s House of Fairy Tales di Denmark, serta Oman Across Ages Exhibition di Oman.Vincent Larnicol, Deputy CEO Museum Studio, menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kemitraan jangka panjang dengan Indonesia.
“Kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia karena kami memiliki jaringan produk ritel di seluruh museum kami di berbagai negara. Tujuan kami bukan sekadar menjalin kerja sama bisnis, melainkan mencari cara terbaik untuk berkolaborasi, merancang dan memproduksi produk kreatif bernilai budaya tinggi. Indonesia dikenal memiliki keahlian dan keterampilan tangan yang luar biasa, yang diakui secara global,” ujar Vincent.
Setelah mendengar paparan Vincent, Menteri Ekraf menyambut positif inisiatif dari Museum Studio untuk menjalin kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. "Kami akan menindaklanjuti potensi kerja sama ini lebih lanjut agar dapat memberikan manfaat nyata bagi pegiat ekraf dan lembaga kebudayaan di Indonesia,” kata Menteri Ekraf.
Sebagai tindak lanjut dari audiensi ini, Kementerian Ekraf berencana mengundang sejumlah asosiasi dan lembaga terkait guna membahas bentuk kolaborasi konkret yang dapat dikembangkan bersama Museum Studio. Diharapkan, kerja sama ini menjadi langkah awal menuju pertukaran pengetahuan, inovasi desain, dan penguatan posisi Indonesia dalam ekosistem kreatif global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement