Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya berharap platform digital Ekraf Hub yang baru saja diluncurkan dapat membantu seluruh pegiat ekraf di Indonesia.
Platform tersebut merupakan rumah kolaborasi bagi 26,47 juta pelaku industri kreatif Indonesia dan diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan industri yang menyumbang Rp1.532 triliun terhadap PDB nasional.
Ini disampaikan Menteri Ekraf dalam jumpa pers usai grand launching Ekraf Hub yang dihadiri 150 pegiat ekraf di CGV, Grand Indonesia, beberapa waktu lalu.
“Ekraf Hub selain merupakan database, juga menjadi tempat berkolaborasi antara kreator dengan calon pembeli. Mereka juga bisa masuk ke dalam program-program kementerian yang berkaitan dengan pelatihan-pelatihan dan hal-hal lain. Kami berharap Ekraf Hub ini menjadi platform yang membantu para pegiat Ekraf di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Senin (13/10).
Ekraf Hub diharapkan membawa peluang baru, sehingga pertumbuhan industri kreatif nasional bisa terakselerasi. Sebagai portal jejaring pelaku kreatif memungkinkan para pelaku kreatif untuk saling bersinergi dan melahirkan karya-karya inovasi bersama yang akan meningkatkan produktivitas industri kreatif nasional, serta wujud nyata optimalisasi ruang digital sebagai infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi kreatif.
“Kita sebagai Kementerian Ekonomi Kreatif tentunya bukan saja sebagai inkubasi tapi juga sebagai akselerator untuk meningkatkan hasil-hasil produknya sampai ke tingkat IP-nya. Harapannya, bisa membawa mereka sampai ke ranah internasional,” ungkap Reslyana Dwitasari selaku Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Ekraf.
Selain sebagai ruang berjejaring dan berkolaborasi, Ekraf Hub juga menjadi etalase bagi para pelaku kreatif untuk mempromosikan karyanya, sebagai penghubung antara pelaku kreatif dengan para mitra potensial, serta menjadi pusat akses informasi dan kesempatan berpartisipasi dalam berbagai agenda kreatif nasional, dari mulai pelatihan, inkubasi, hingga pameran kreatif nasional dan internasional.
Berdasarkan data BPS, Bea Cukai, dan BKPM per tahun 2024, nilai PDB Ekraf tercatat sebesar 1.532 Triliun rupiah dengan serapan tenaga kerja industri ekraf sebesar 26,47 juta tenaga kerja. Sedangkan nilai ekspor Ekraf pada tahun 2024 mencapai 25,10 miliar USD dengan total investasi sebesar 138,4 triliun rupiah.
Nilai-nilai ini ditargetkan untuk bisa terus meningkat hingga tahun 2029 dengan sasaran indikator capaian 8,37persen rasio kontribusi PDB ekraf terhadap PDB nasional, 27 juta tenaga kerja, peningkatan laju ekspor ekraf sebesar 5,96 persen, dan pertumbuhan investasi ekraf sebesar 8,08 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement