FWD Insurance Tantang Generasi Muda Ciptakan Inovasi Finansial : Dari Sampah Jadi Tabungan hingga Akademi Investasi Remaja

PT FWD Insurance Indonesia (“FWD Insurance”) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) kembali menggelar ajang inovatif bertajuk JA SparktheDream Social Challenge 2025,  di Kantor Pusat FWD Insurance, Jakarta.

Kegiatan ini menjadi bagian dari Bulan Inklusi Keuangan, dengan tujuan menantang generasi muda menghadirkan ide kreatif literasi keuangan yang berdampak nyata bagi komunitas.

Menurut Anugrah Sutejo, Analis Divisi Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kegiatan ini sejalan dengan upaya nasional memperluas akses dan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan.

Baca Juga: FWD Insurance Genjot Loyalitas Nasabah Lewat Program Eksklusif

“Kami mengapresiasi konsistensi FWD Insurance dan PJI yang selama tiga tahun berturut-turut mengedepankan pembelajaran finansial kreatif dan aplikatif. Ini langkah konkret membentuk generasi yang cakap finansial sejak dini,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Sejak Februari hingga November 2025, program multi-tahun JA SparktheDream telah melibatkan lebih dari 2.200 siswa, 11 guru, dan 11 sekolah dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Denpasar.

Didukung oleh 98 sukarelawan karyawan FWD Insurance, peserta diajarkan pengelolaan uang, menabung, investasi dasar, hingga perencanaan finansial melalui kelas interaktif, pembelajaran daring, dan aktivitas keluarga.

Rudy F. Manik, Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance, menyampaikan komitmen perusahaan dalam menumbuhkan kesadaran finansial generasi muda:

“Kami ingin siswa tak hanya memahami konsep literasi keuangan, tapi juga mampu mengaplikasikannya dalam solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Social Challenge ini mendorong siswa mengidentifikasi isu sosial di komunitas mereka, lalu merancang solusi inovatif berbasis literasi keuangan.

Mulai dari boardgame edukatif, e-book interaktif, komik digital, hingga aplikasi pengelolaan keuangan dengan karakter virtual semua menjadi bukti bahwa literasi keuangan bisa diajarkan secara menyenangkan dan relevan bagi anak muda.

Sebelum berlomba, peserta dibekali pelatihan “Spark Your Pitch”, belajar membangun narasi persuasif, hingga pendampingan dari mentor profesional FWD Insurance.

Ketua Dewan Pengurus PJI, Pribadi Setiyanto, menilai kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi ruang pembelajaran aplikatif.

“Mereka belajar bahwa keputusan finansial yang tepat bisa menjadi kunci menghadapi tantangan sosial. Ini bukan hanya tentang uang, tapi tentang tanggung jawab dan empati,” ujarnya.

Berikut para pemenang JA SparktheDream Social Challenge 2025

 Juara 1: Tim AIM – SMP Nation Star Academy, Surabaya

Inovasi: Akademi Investasi Mandiri (AIM) — aplikasi edukasi investasi untuk remaja dengan fitur AI, akun demo, permainan edukatif, dan berita pasar saham terkini.

 Juara 2: Tim Anak Libels – SMPN 15 Bogor

Inovasi: Cardle — aplikasi yang menukar sampah botol plastik menjadi poin tabungan digital, sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan.

Juara 3: Tim PJ Radiate – SMP Pembangunan Jaya, Tangerang Selatan

Inovasi: Jelajah Arta & Cashtopia — buku digital interaktif dan permainan papan edukatif yang mengajarkan pengelolaan keuangan dengan cara seru.

Volunteers’ Choice Award: Tim Spensyora – SMPN 9 Denpasar

Inovasi: Save and Grow lembar kerja interaktif dengan visual lucu yang memotivasi menabung dan belajar finansial secara gamified.

Baca Juga: FWD Insurance Mantapkan Strategi Perkuat Pasar Asuransi Indonesia

Sementara itu, Tim Juara 1 dan 2 akan mewakili Indonesia di JA SparktheDream Social Challenge Asia Pacific 2025, bersaing dengan peserta dari Jepang, Filipina, Thailand, dan negara Asia lainnya.

Indonesia sendiri telah mencatat prestasi gemilang. menjadi Juara Pertama tahun 2023 dan Juara Pertama serta Kedua pada 2024.

Dengan semangat inovasi dan kepedulian sosial yang kuat, para pelajar ini menjadi contoh bahwa literasi keuangan bukan lagi materi rumit di buku teks, melainkan gerakan kreatif yang bisa mengubah cara generasi muda berpikir tentang masa depan mereka.