Kredit Foto: Surge
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) melalui anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama resmi memenangkan lelang pita frekuensi 1.4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) Region 1 yang meliputi Pulau Jawa, Papua, dan Maluku.
Kemenangan ini diumumkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada 15 Oktober 2025, dengan nilai penawaran mencapai Rp403,76 miliar.
Region 1 mencakup sekitar 61% dari total populasi Indonesia, menjadikannya pasar terbesar untuk layanan broadband nasional.
Pulau Jawa sendiri menampung lebih dari 56% populasi, sedangkan Papua dan Maluku menyumbang sekitar 4–5%. Dengan dominasi wilayah ini, SURGE kini menguasai lebih dari 60% potensi pengguna broadband nasional.
Baca Juga: Surge (WIFI) Siap Hadirkan Internet Rakyat 5G FWA Rp100 Ribu, Kuasai 60% Pasar Nasional
Direktur Utama SURGE, Yune Marketatmo, menjelaskan bahwa kemenangan ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat ekspansi jaringan digital berkecepatan tinggi secara efisien.
“Region 1 mewakili lebih dari 60% populasi Indonesia, dan dengan backbone fiber kami yang sudah terhubung di Pulau Jawa, biaya investasi per pelanggan dapat ditekan secara signifikan,” ujar Yune dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025).
SURGE berencana memanfaatkan sinergi antara frekuensi baru 1.4 GHz dan jaringan backbone fiber optik yang telah membentang di sepanjang jalur rel kereta Pulau Jawa.
Infrastruktur ini memungkinkan perusahaan mempercepat penyediaan layanan internet nirkabel kecepatan tinggi dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Pembangunan jaringan juga akan difokuskan untuk memperluas konektivitas digital bagi sektor produktif seperti UMKM, sekolah, dan fasilitas kesehatan, khususnya di daerah yang belum terlayani optimal.
SURGE menargetkan layanan fixed wireless broadband dan konektivitas residensial berkecepatan tinggi sebagai prioritas utama implementasi tahap awal.
Baca Juga: Surge (WIFI) Hadirkan Wi-Fi 7 Pertama di Indonesia, Internet Makin Ngebut!
Dari sisi efisiensi, kepadatan penduduk dan infrastruktur yang sudah matang di Pulau Jawa memberikan keunggulan biaya penggelaran jaringan yang lebih rendah dibanding wilayah lain.
Hal ini menjadikan biaya investasi spektrum per pelanggan (spectrum investment cost per subscriber) lebih efisien, sekaligus memungkinkan harga layanan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
SURGE juga membuka peluang kolaborasi dengan penyedia layanan internet (ISP) di Region 1 untuk memperluas cakupan layanan digital. Skema kerja sama komersial akan diumumkan secara terbuka dalam waktu dekat.
Bagi investor, pengelolaan efisien pita frekuensi ini diproyeksikan memberi dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
SURGE memperkirakan optimalisasi aset spektrum dan monetisasi backbone fiber dapat meningkatkan margin EBITDA secara berkelanjutan dalam 3–5 tahun mendatang. Efisiensi biaya dan arus kas positif yang lebih cepat dinilai menjadi dasar kuat bagi ekspansi nasional berikutnya.
Langkah ini memperkuat posisi SURGE sebagai penyedia layanan broadband berbasis infrastruktur terpadu di Indonesia, dengan strategi ekspansi yang berorientasi pada efisiensi investasi dan pemerataan akses digital nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement