Pemerintah Percepat Akses Listrik di Wilayah 3T, Wapres Gibran Pantau Langsung di Ambon

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I, pembangkit listrik terapung milik PT PLN (Persero) melalui PLN Indonesia Power, yang menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya.

Kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen pemerintah terhadap pemerataan akses energi hingga ke wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Wapres disambut oleh Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Rizal Calvary Marimbo dan Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Indonesia Power Purnomo. Dalam kesempatan itu, Gibran menerima penjelasan mengenai peran strategis BMPP Nusantara I dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan Ambon.

Baca Juga: PLN IP Dorong Transisi Energi lewat PLTS Terapung Saguling 60 MWac

BMPP Nusantara I memiliki kapasitas 58 megawatt (MW) yang dihasilkan dari enam unit mesin. Pembangkit ini juga didukung oleh Ambon Peaker 1, yang menambah daya sebesar 39 MW dari empat unit mesin. Secara keseluruhan, sistem kelistrikan di Pulau Ambon memiliki daya mampu total sekitar 100 MW dengan beban puncak tertinggi mencapai 65 MW pada malam hari. Artinya, sistem ini masih memiliki cadangan daya sebesar 34 MW, sehingga kebutuhan listrik masyarakat Ambon saat ini dapat terpenuhi dengan baik.

Sebagai langkah lanjutan memperkuat sistem kelistrikan di kawasan timur Indonesia, PLN juga tengah membangun PLTMG Ambon Peaker 2 berkapasitas 50 MW yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.

Wapres Gibran menegaskan bahwa kunjungannya ke PLTMG BMPP Nusantara I menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap penguatan infrastruktur energi di Indonesia Timur. Ia juga menekankan pentingnya pemerataan akses listrik sebagai bagian dari visi pembangunan nasional.

Baca Juga: PLN IP Perkuat Lingkungan Kerja Ramah Keluarga Lewat Program TAMASYA

“Terima kasih atas dukungan dan kerja keras PLN yang terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon. Masyarakat sudah menikmati listrik dengan sangat baik. Namun, saya berharap pada tahun 2026, daerah-daerah terpencil dan terluar yang saat ini masih dialiri listrik 12 jam atau 6 jam, bisa menikmati listrik 24 jam penuh. Pemerataan akses listrik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Wapres Gibran.

Hal tersebut, sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya cita keempat: Memperkuat pelayanan publik dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, di mana akses energi menjadi fondasi utama dalam mendorong kemajuan daerah.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, menegaskan bahwa BMPP Nusantara I merupakan inovasi strategis PLN untuk menghadirkan listrik di wilayah kepulauan yang sulit dijangkau pembangkit konvensional.

Baca Juga: Perkuat Keandalan Listrik di Jakarta Utara, PLN Sukses Energize Dua Bay Line GIS 150 kV Marunda

“BMPP Nusantara I adalah wujud nyata inovasi PLN dalam menghadirkan pembangkit yang fleksibel dan cepat mobilisasi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Pembangkit ini tidak hanya menjamin keandalan sistem, tetapi juga menjadi solusi strategis untuk pemerataan energi nasional,” ungkap Rizal.

Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN Indonesia Power, Purnomo, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mengoperasikan pembangkit gas secara efisien dan berkelanjutan.

“Kami terus berkomitmen untuk mengoptimalkan operasi pembangkit gas, termasuk BMPP Nusantara I, agar dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan menjadi prinsip utama kami dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia Timur,” jelas Purnomo.

Baca Juga: Pengembangan Dua PLTP 220 MW PLN di Bengkulu oleh PLN Didukung Penuh Pemda

Kehadiran BMPP Nusantara I menjadi bukti nyata bahwa transformasi energi nasional tidak hanya berpusat di kota-kota besar, tetapi juga menyentuh wilayah 3T. Pembangkit ini bukan sekadar infrastruktur kelistrikan, melainkan penggerak kehidupan dan pembangunan bagi masyarakat Maluku.