Digempur Trump-China, Kanada Akhirnya Beri Keringanan Tarif Aluminium dan Baja
Kredit Foto: Reuters/Fred Dufour
Pemerintah Kanada memberikan keringanan tarif impor terhadap sejumlah produk baja dan aluminium dari Amerika Serikat (AS) dan China. Hal itu sebagai langkah untuk membantu industri domestik yang terpukul akibat perang dagang dalam dua front.
Kementerian Keuangan Kanada menyatakan telah memberikan pembebasan tarif (remission) pada beberapa jenis baja dan aluminium yang tidak diproduksi di dalam negeri, khususnya dari China.
Baca Juga: Gandeng PLN dan Investor China, Futura Energi (FUTR) Garap Proyek PLTS 130 MW di Bali
Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 15 Oktober. Sementara rincian lengkap mengenai perintah pembebasan tarif akan diumumkan pada 5 November.
Selain itu, pemerintah juga mengecualikan dari tarif sejumlah produk baja dan aluminium yang terkait dengan sektor kesehatan masyarakat, keamanan nasional, manufaktur, pertanian, dan pengemasan makanan. Kebijakan ini untuk produk asal Amerika Serikat.
“Proses pembebasan tarif ini bertujuan untuk melindungi pelaku sektor hilir dan menghadapi keadaan luar biasa,” kata Menteri Keuangan François-Philippe Champagne, dilansir Selasa (21/10).
Ia menambahkan, produk yang termasuk dalam kategori ini sangat spesifik dan diperlukan untuk menjaga rantai pasok, sehingga tidak akan berdampak besar terhadap total tarif balasan yang dikumpulkan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Mark Carney sedang bernegosiasi dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tim Carney juga bertemu dengan pejabat dari China. Hal itu dilakukan untuk mencari keringanan atas tarif Beijing terhadap produk pertanian Kanada.
Baca Juga: PLN Tambah Daya 80 MVA, Produksi PT Lautan Baja Indonesia Terdongkrak
Ekonomi Kanada tengah menghadapi tekanan akibat dampak tarif ekspor ke Amerika Serikat dan China. Carney diketahui telah mencabut sejumlah tarif balasan yang diberlakukan oleh pendahulunya, sebagai bagian dari upayanya menjalin kesepakatan baru dengan Washington.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement