Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Lanjutkan Penguatan, Investor Nantikan Laporan Intel hingga Tesla

Bursa Asia Lanjutkan Penguatan, Investor Nantikan Laporan Intel hingga Tesla Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayoritas Bursa Asia menguat pada perdagangan di Selasa (21/10). Pasar menyoroti laporan keuangan sejumlah perusahaan skala global sembari memantau kondisi moneter dari Asia.

Dilansir Rabu (22/10), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Hampir semua bursa tercatat naik signifikan dalam sesi kali ini:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,65% ke 26.027,55
  • CSI 300 (China): Naik 1,53% ke 4.607,87
  • Shanghai Composite (China): Naik 1,36% ke 3.916,33
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,27% ke 49.316,06
  • Topix (Jepang): Naik 0,03% ke 3.249,50
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,24% ke 3.823,84
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,37% ke 872,50

Dari China, pertumbuhan ekonomi tercatat melambat dan membuat investor waspada karena hal tersebut diprediksi akan menekan permintaan ekspor komoditas utama seperti batu bara, nikel, minyak sawit, dan produk industri lainnya.

Adapun Bank Rakyat China (PBoC) mempertahankan suku bunga pinjaman utama (LPR) tenor satu tahun pada rekor terendah untuk bulan kelima berturut-turut sebesar 3,0%. Sementara untuk tenor lima tahun, hal itu tercatat berada di 3,5%.

China dalam hal ini mencermati sejumlah dinamika, khususnya terkait dengan perang dagangnya dengan Amerika Serikat (AS). Meski demikian, baru-baru ini hal tersebut nampaknya akan mereda menyusul rencana pertemuan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

Dari Amerika Serikat, investorĀ  menantikan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Netflix, Coca-Cola, Tesla, dan Intel.

Baca Juga: Dukung Stabilitas Harga Saham di BEI, BCA Lakukan Ini

Di sisi lain, terdapat potensi kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) di Oktober dan Desember 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: