Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BUKA Group Latih UMKM Perempuan Lewat Program PUJAAN

BUKA Group Latih UMKM Perempuan Lewat Program PUJAAN Kredit Foto: Bukalapak
Warta Ekonomi, Jakarta -

BUKA Group mempertegas komitmennya dalam memperkuat literasi digital dan keuangan pelaku usaha mikro perempuan melalui program Perempuan Jagoan Pencari Cuan (PUJAAN) Volume 4 yang digelar di Hall SCTV Tower, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Acara bertema “Festival Perempuan Berdaya dan Berkarya” itu dihadiri Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, serta Komisaris Independen dan ESG Ambassador BUKA Group Yenny Wahid.

Program PUJAAN merupakan inisiatif BUKA Group untuk mendorong pemberdayaan UMKM perempuan melalui peningkatan literasi digital, literasi keuangan, serta kesadaran terhadap bahaya penipuan dan kejahatan siber. Program ini juga menjadi bagian dari agenda nasional Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.

Baca Juga: Program Magang Pemerintah Buka Jalan Karier bagi Lulusan Baru

“Di era digital saat ini, banyak keluarga menghadapi risiko baru, seperti penipuan daring, kejahatan siber, hingga maraknya judi online. Tidak hanya orang dewasa yang menjadi korban, tapi juga mulai menyasar anak-anak muda Indonesia,” ujar Yenny Wahid dalam sambutannya.

Yenny menilai perempuan wirausaha memiliki peran vital sebagai “penjaga digital keluarga” yang dapat melindungi orang-orang di sekitarnya dari ancaman digital. Karena itu, menurutnya, peningkatan literasi dan kesadaran digital menjadi keharusan agar perempuan mampu mengelola bisnis sekaligus menjaga ketahanan keluarga.

BUKA Group menegaskan bahwa program PUJAAN dirancang untuk memperkuat keterampilan keuangan dan kesadaran anti-scam di kalangan perempuan pelaku usaha mikro. Melalui pendampingan ini, pelaku usaha diharapkan lebih bijak dalam mengelola modal, memahami layanan keuangan digital yang aman, serta tangguh menghadapi risiko penipuan daring.

Baca Juga: Dana IPO Bukalapak (BUKA) Masih Tersisa Rp8,58 Triliun, Ini Kata Manajemen

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyebut judi online sebagai ancaman sosial serius yang merusak banyak aspek kehidupan masyarakat. Ia mengapresiasi inisiatif BUKA Group melalui PUJAAN sebagai bentuk konkret pemberdayaan perempuan dalam menghadapi tantangan digital.

“Judi online sangat merusak nyaris seluruh sendi kehidupan. Banyak keluarga hancur secara ekonomi karena hal ini. Untuk mencegahnya, perempuan sebagai garda terdepan keluarga harus membentengi orang-orang terdekat dari ancaman digital. Karena itu, saya sangat mengapresiasi program PUJAAN ini,” kata Meutya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat literasi keuangan di kalangan wirausaha perempuan. Ia menilai peran perempuan sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dari sektor mikro dan daerah.

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah, kita perlu membuka sumber-sumber pertumbuhan baru dari daerah dan UMKM. Literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan harus diperkuat, dan semua pihak perlu bersinergi,” ujarnya.

Friderica juga mengingatkan agar pelaku usaha perempuan berhati-hati dalam menggunakan layanan keuangan digital dengan berpegang pada prinsip 2L (legal dan logis), yakni memastikan legalitas lembaga keuangan dan berpikir rasional terhadap setiap penawaran yang tidak masuk akal.

Melalui PUJAAN, BUKA Group berharap tercipta komunitas perempuan wirausaha yang saling mendukung dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi digital. “Menjadi jagoan bukan tentang siapa yang paling kuat, tapi siapa yang mau terus belajar dan berbuat baik untuk orang lain,” kata Yenny Wahid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: