Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Melemah, Trump Mau Batasi Ekspor Teknologi ke China

Wall Street Melemah, Trump Mau Batasi Ekspor Teknologi ke China Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada perdagangan di Rabu (22/10). Investor ditekan serangkaian laporan keuangan yang beragam dan kekhawatiran baru atas potensi pembatasan ekspor ke China.

Dilansir dari Reuters, Kamis (23/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,71% ke level 46.590,41, S&P 500 (SPX) melemah 0,53% ke 6.699,40, dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 0,93% ke 22.740,40.

Baca Juga: Asing Lanjut Net Buy Meski IHSG Loyo, 10 Saham Ini Jadi Buruan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor produk yang dibuat dengan perangkat lunak ke China. Langkah itu disebut sebagai bentuk tindakan balasan terhadap pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) yang baru diterapkan Beijing.

Kebijakan tersebut diperkirakan mencakup berbagai produk mulai dari laptop hingga mesin jet, menandai eskalasi baru dalam ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Trump mengatakan ia yakin akan mengadakan pertemuan yang sangat sukses dengan Presiden China Xi Jinping. Namun juga mengisyaratkan bahwa pertemuan akhir bulan ini mungkin tidak akan terjadi.

“AS–China masih terus berlangsung dan kemungkinan berlanjut hingga pertemuan potensial antara Trump dan Xi,” ujar  Analis Investasi Nasional U.S. Bank Wealth Management, Tom Hainlin.

“Selain itu, beberapa perusahaan teknologi juga melaporkan hasil yang mengecewakan," tambahnya.

Saham Netflix merosot setelah gagal memenuhi ekspektasi laba kuartalan. Sementara Texas Instruments juga melaporkan proyeksi pendapatan dan laba di bawah perkiraan. Sebaliknya, Tesla mencatat pendapatan di atas ekspektasi, didorong oleh meningkatnya penjualan kendaraan listrik di AS.

“Perusahaan berhak mendapatkan valuasi tinggi hanya jika mampu memenuhi ekspektasi itu,” tambah Hainlin.

Baca Juga: Bursa Asia Terkoreksi, Pasar Saham Korea Selatan Justru Reli

“Dan sejauh ini banyak yang berhasil, tetapi bagi yang gagal, investor tidak memberikan banyak toleransi," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: