Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (27/10). Hal ini seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga dan optimisme pasar terhadap potensi kesepakatan dagang dari China-Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (28/10), Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, tercatat turun 0,11% ke level 98,84.
Baca Juga: Bursa Asia Meroket, Investor Saham Nantikan Pemangkasan Suku Bunga
Pergerakan dalam pasar valuta asing relatif tenang menjelang serangkaian pertemuan bank sentral utama dunia yang akan berlangsung minggu ini.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya akan mencapai kesepakatan dagang dengan Beijing.
“Pasar sedang dalam kondisi cukup euforia,” ujar Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.
Menurut Chandler, ada tiga faktor utama yang mengangkat sentimen pasar.
“AS dan China tampaknya menjauh dari tepi jurang perang dagang. AS menandatangani sejumlah kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Asia Timur. Kemenangan Presiden Argentina Javier Milei dalam pemilu paruh waktu menambah kepercayaan pasar terhadap reformasi ekonomi Argentina,” katanya.
Fokus pelaku pasar kini beralih ke kebijakan moneter bank-bank sentral besar, termasuk The Federal Reserve dan Bank of Canada. Keduanya diperkirakan akan memangkas suku bunga minggu ini.
Sementara Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan pekan ini.
Baca Juga: Suku Bunga Turun, Nasabah Kaya Geser Portofolio dari Deposito ke Investasi
The Fed diproyeksikan akan memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin. Investor kini menanti sinyal apakah bank sentral itu akan mulai mengakhiri program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement