Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Dalam menghadapi gelombang gig economy, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) meluncurkan program pendanaan syariah, Islamic Creative Economy Founder Fund (ICEFF) 2025.
Program tersebut bertujuan untuk mengangkat para pekerja lepas (gig worker) dan pelaku kreatif informal di Depok menjadi wirausaha.
Baca Juga: Bahlil Ungkap Rekomendasi Izin Ekspor Amman Sudah Terbit, Berlaku 6 Bulan
“Industri kreatif sangat erat kaitannya dengan ekosistem gig economy. Dukungan terhadap gig economy kami lakukan sejak tahap kreasi ide, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi yang terkait dengan pelindungan kekayaan intelektual,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (28/10).
Program ICEFF 2025 merupakan tindak lanjut dari Paket Ekonomi 2025 yang mencakup delapan program akselerasi, empat program lanjutan di 2026, dan lima program andalan untuk penyerapan tenaga kerja. Melalui pembiayaan berbasis syariah dan penguatan mindset kewirausahaan, ICEFF mendorong pegiat ekonomi kreatif untuk naik kelas dan beradaptasi dalam ekosistem gig economy.
Kegiatan ICEFF 2025 dibuka oleh Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi Kementerian Ekraf, Anggara Hayun Anujuprana, yang menegaskan bahwa gig economy merupakan model ekonomi masa depan yang menuntut fleksibilitas, kemandirian, serta kemampuan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif untuk naik kelas. Bukan hanya menjalankan usaha sampingan, tetapi mampu membangun usaha yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan,” ujar Anggara Hayun Anujuprana dalam sambutannya.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, turut menyambut positif dan mengapresiasi dukungan Kementerian Ekraf dalam penguatan kapasitas pegiat ekonomi kreatif lokal. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Depok siap bersinergi dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis komunitas dan digital.
Kegiatan ICEFF 2025 juga didukung oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan menghadirkan dua materi utama, yaitu Perencanaan dan Penyusunan Proposal Bisnis bagi Pelaku Usaha serta Mindset Wirausaha: Dari Usaha Sampingan Menjadi Usaha Berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement