Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BSI Cetak Laba Rp5,57 triliun di kuartal III 2025

BSI Cetak Laba Rp5,57 triliun di kuartal III 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatat kinerja solid dengan perolehan laba sebesar Rp5,57 triliun hingga kuartal III 2025.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa angka tersebut tumbuh 9,04 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Sampai dengan September 2025 ini Bank Syariah Indonesia mampu membukukan laba bersih sebesar 5,57 triliun rupiah atau tumbuh 9,04 persen secara year on year," kata Anggoro dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Dari sisi pembiayaan, BSI pada Triwulan III membukukan Rp300,85 triliun, naik 12,65% (YoY). Mayoritas pembiayaan dikontribusi segmen Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42% disusul segmen Wholesale sebesar Rp82,89 triliun atau mengomposisi 27,58%. 

Baca Juga: Setahun Era Pemerintahan Prabowo, BSI Catat Kinerja yang Unggul di Atas Rata-Rata Industri

BSI masih menjadikan emas sebagai produk unggulan. Sejak peluncuran layanan bulion oleh pemerintah 26 Februari 2025, bisnis emas BSI tumbuh melesat 72,82% (YoY) mencapai Rp18,76 triliun yang terdiri atas Cicil Emas Rp10,32 triliun tumbuh 106,36% (YoY), dan Gadai Emas Rp8,44 triliun tumbuh 44,19% (YoY). 

Selain pembiayaan emas, BSI juga mencatatkan pertumbuhan Tabungan E-mas dengan saldo kelolaan 1,15 ton, penjualan 1,69 ton dan CIF rekening emas mencapai 200 ribu.

Baca Juga: Masjid Nusantara dan BSI Maslahat Resmikan Masjid Pertama di Polo’a, Akhiri Penantian Panjang Warga

Melesatnya pembiayaan emas juga mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 15,02% dengan outstanding Rp167,62 triliun. Adapun sektor-sektor produktif yang menopang pembiayaan wholesale BSI yakni pada sektor Telekomunikasi, Agrobisnis, dan Transportasi.

Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,86% membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: