- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Lippo Cikarang (LPCK) Raih Marketing Sales Rp1,2 Triliun, Ditopang Permintaan Rumah Tapak
Kredit Foto: Istimewa
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menunjukkan performa gemilang hingga kuartal III 2025 dengan capaian nilai pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp1,2 triliun, atau sekitar 73% dari target tahunan Rp1,65 triliun.
Lonjakan ini terutama ditopang oleh permintaan tinggi pada segmen residensial dan komersial. Rumah tapak menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 60%, disusul unit komersial 34%, dan segmen lahan industri yang menambah kontribusi sebesar 6%.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, LPCK berhasil menjual 1.154 unit, didorong peluncuran produk baru bertajuk Neo Top. Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, pun optimistis terhadap prospek industri properti tahun ini, terutama pada segmen hunian terjangkau dan premium yang masih menunjukkan tren permintaan kuat.
“Pada periode tahun 2025, kami berhasil mencapai 73% dari target pra-penjualan tahunan, didorong oleh minat tinggi terhadap produk rumah tapak dan komersial. Kami juga meluncurkan lini produk baru – Neo Top. Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan memastikan proses serah terima berjalan sesuai jadwal,” ujar Marlo.
Dari sisi kinerja keuangan, LPCK mencatat pendapatan sebesar Rp3,44 triliun hingga akhir September 2025, melonjak 251% dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan signifikan ini berasal dari serah terima rumah tapak, apartemen, unit komersial (ruko), penjualan lahan industri, serta kontribusi dari segmen non-properti melalui pengelolaan kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis.
Baca Juga: LPCK Kembali Cuan, Pendapatan Naik Hampir Tiga Kali Lipat
Segmen rumah tapak dan apartemen mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 683%, sementara unit komersial melonjak 187% dibandingkan tahun sebelumnya. Tak hanya itu, lini pengelolaan kota juga turut memperkuat kinerja dengan pendapatan mencapai Rp355 miliar.
Secara keseluruhan, LPCK berhasil menjaga profitabilitas dengan laba kotor mencapai Rp670 miliar dan margin laba kotor sebesar 19%. Hingga akhir kuartal III 2025, perusahaan mencatat EBITDA senilai Rp363 miliar, tumbuh 43% secara tahunan. EBITDA margin berada di level 11%, mencerminkan efisiensi operasional serta pertumbuhan bisnis yang semakin berkualitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement