Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop Siapkan Dana Bergulir untuk Perkuat Rantai Pasok Program Makan Bergizi Gratis

Kemenkop Siapkan Dana Bergulir untuk Perkuat Rantai Pasok Program Makan Bergizi Gratis Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan menyalurkan dana bergulir ratusan miliar rupiah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) guna memperkuat peran koperasi dalam rantai pasok bahan pangan bagi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono mengatakan pembiayaan ini merupakan langkah strategis agar koperasi dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan untuk dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program MBG di berbagai daerah.

“Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,” kata Ferry saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Baca Juga: Langkah Konkret Kemenkop Perkuat Gerakan Koperasi Nasional

Ferry menjelaskan, LPDB berfungsi menyalurkan dan mengelola dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan agar koperasi memiliki akses pendanaan yang lebih mudah dibandingkan lembaga keuangan komersial. Dana bergulir ini akan disalurkan kepada koperasi yang bergerak di sektor pangan seperti koperasi susu, ternak, buah, dan sayuran.

“Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,” ujarnya.

Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyambut baik langkah tersebut. Ia menilai kebijakan itu krusial untuk menjaga stabilitas pasokan bahan pangan nasional sekaligus memastikan keberlanjutan pelaksanaan program MBG.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama, mendukung, dan menyukseskan program MBG ini,” kata Nanik.

Baca Juga: Kemenkop Siap Kembangkan Potensi Industri Bioethanol RI Lewat Koperasi

Menurut Nanik, program MBG saat ini telah menjangkau lebih dari 40 juta penerima manfaat, mulai dari siswa TK hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sebanyak 14.229 dapur SPPG di seluruh Indonesia beroperasi setiap hari untuk menyiapkan hidangan bergizi.

Ia mengakui, lonjakan kebutuhan bahan pangan dari dapur-dapur MBG sempat memicu kenaikan harga sejumlah komoditas seperti ayam, telur, sayuran, dan buah. Karena itu, penguatan kapasitas koperasi produsen dianggap penting untuk menambah pasokan dan menstabilkan harga.

“Dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi,” ujar Nanik.

Nanik menambahkan, skala kebutuhan pangan untuk program MBG akan terus meningkat seiring perluasan penerima manfaat. “Bayangkan, kalau nanti sudah tercapai target 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Lalu berapa lahan yang dibutuhkan?” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: