Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memperkuat kapasitas dan daya saing UMKM melalui peningkatan keterampilan sumber daya manusia, kualitas produk sesuai standar pasar, serta mendorong hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai tambah.
Hal tersebut diwujudkan dengan memfasilitasi 175 UMKM melalui Talkshow dan Workshop Peningkatan Kompetensi Pelaku Usaha Nasional, di Bali, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: CMNT Umumkan Penurunan Modal Anak Usaha, Telisik Detailnya!
Dalam kesempatan tersebut, UMKM juga didorong memperluas akses ke pasar global, investasi, teknologi, dan kemitraan strategis, sekaligus berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing daerah dan nasional.
“Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memiliki program yang dinamakan kemitraan, antara usaha besar dengan UMKM setempat. Jadi kalau ada investasi besar, apakah PMA (Penanaman Modal Asing) atau PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) di daerah, diharapkan dapat berkolaborasi atau bermitra dengan UMKM setempat. Selain itu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM juga memiliki program fasilitas kemitraan menuju pasar ekspor. Ini adalah upaya pemerintah agar UMKM naik kelas,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Riyatno, dikutip dari siaran pers BKPM, Selasa (11/11).
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ayu Heni Rosan, menekan peran penting perempuan dalam pertumbuhan UMKM, khususnya sektor kriya.
"Mereka bukan hanya pengrajin, tapi juga pelaku usaha tangguh, penggerak ekonomi keluarga, dan penjaga warisan budaya lokal. Karena itu, kegiatan peningkatan kompetensi pelaku usaha seperti hari ini, juga menjadi ruang pemberdayaan perempuan dalam rangka memperkuat kapasitas manajerial, kualitas ekonomi, serta memperluas jaringan pasar. Ketika perempuan memberdaya, maka UMKM dan perempuan bangsa ikut menguat," ungkapnya.
Selain talkshow yang berisi penyampaian materi perizinan berusaha, dalam kegiatan ini juga dipaparkan terkait pembiayaan usaha dari lembaga pembiayaan dan success story dari UMKM terpilih Dekranas. Produk UMKM yang digandeng dalam event ini adalah produk-produk wastra (Songket Bali/Kain Endek Bali) dan Perhiasan (Perak Celuk).
UMKM juga dibekali workshop terkait standarisasi produk (mutu, legalitas, sertifikasi, dan prosedur) dari Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Ari Satria. Sesi ini bertujuan untuk memenuhi standar pasar nasional dan internasional. Dalam gelaran ini, sebanyak 10 UMKM terpilih turut memamerkan produk unggulannya pada stan pameran yang telah disediakan.
Rangkaian acara dilanjutkan di hari berikutnya dengan kehadiran Ketua Dekranas Selvi Gibran Rakabuming Raka. Kegiatan berfokus pada kunjungan ke Sentra UMKM Kriya (IKM Bali Bangkit), Dekranasda Bali Fashion Week 1 (DBFW-1), dan Sentra Pengelolaan Sampah Berkelanjutan (TPS3R Kesiman Kertalangu).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement