Kredit Foto: Istimewa
Pemerintah mempercepat pengembangan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik dalam upaya akselerasi transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Hal tersebut dilakukan melalui kunjungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke fasilitas produksi PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (13/11/2025).
Baca Juga: Lewat IEU-CEPA, RI Diproyeksikan Bisa Tingkatkan Ekspor hingga 58%
Kegiatan ini bertujuan meninjau kesiapan ekosistem baterai kendaraan listrik yang dikembangkan oleh PT HLI Green Power, sebuah perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution dengan nilai investasi mencapai USD1,2 miliar, serta memiliki kapasitas produksi 10 GWh per tahun setara dengan kebutuhan 150.000 unit kendaraan listrik (EV).
Fasilitas ini menjadi salah satu struktur manufaktur baterai EV terbesar dan paling strategis di Indonesia.
"Kunjungan kami ke sini untuk meninjau perkembangan dan kesiapan ekosistem baterai listrik untuk kendaraan listrik dalam mendukung pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang," ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (17/11).
Peninjauan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah untuk memperkuat implementasi proyek baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Proyek di Karawang memiliki nilai strategis tinggi dalam mendorong investasi global, pengembangan teknologi, dan penciptaan lapangan kerja di sektor energi baru dan terbarukan.
Dari sisi ekonomi, industri baterai listrik nasional juga berpotensi memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Proyek tersebut diproyeksikan menghasilkan peluang ekspor, memperkuat neraca perdagangan, dan menciptakan efek berganda terhadap pertumbuhan sektor industri pendukung, mulai dari pertambangan nikel hingga komponen elektronik.
Dalam kesempatan tersebut, Chief Executive Officer HLI Green Power Hong Ki Chul menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik, serta menjelaskan berbagai jenis baterai yang diproduksi di fasilitas tersebut.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Korea Selatan, terutama dalam bidang energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.
Sebagai penutup, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menambahkan melalui sinergi yang semakin erat antara Pemerintah dan pelaku industri, Kemenko Perekonomian berkomitmen untuk terus memastikan percepatan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional berjalan secara terukur dan berkelanjutan.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat manufaktur dan ekspor kendaraan listrik di kawasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement