Kredit Foto: Istimewa
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengungkapkan bahwa pada 24 November 2025, perusahaan menerima surat pengunduran diri dari sejumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A Koesoemohadiani, menyatakan bahwa salah satu yang mengajukan pengunduran diri adalah Patrick Sugito Walujo dari jabatannya sebagai Direktur Utama. Tongkat estafet kepemimpinan kemudian akan diteruskan kepada Hans Patuwo, yang dinominasikan sebagai Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer.
"Nominasi dan transisi ini merupakan bagian dari proses suksesi yang ketat dan disiapkan oleh Direksi, yang mencerminkan komitmen Perseroan untuk memastikan stabilitas, kesinambungan strategi dan penguatan eksekusi operasional seiring GoTo memasuki fase pertumbuhan berikutnya menuju profitabilitas berkelanjutan," kata R.A Koesoemohadiani.
Figur Hans Patuwo bukanlah sosok baru di dalam ekosistem Gojek hingga GoTo. Hampir delapan tahun ia terlibat mengembangkan berbagai lini bisnis penting. Bergabung sejak 2018 sebagai Chief Operating Officer, ia fokus membangun operasional mitra pengemudi dan layanan transportasi, fondasi vital yang menjadi motor ekosistem GoTo.
Baca Juga: Gugatan Merek Muncul Lagi, GOTO Angkat Bicara!
Perannya terus berkembang, termasuk memimpin pertumbuhan GoTo Finansial (GTF) sebagai Presiden hingga menjadikannya salah satu platform fintech terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Kini, sebagai Chief Operating Officer sekaligus Presiden On-Demand Services (ODS), Hans memegang kendali atas operasional seluruh ekosistem GoTo. Melalui kepemimpinannya, pertumbuhan, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan terus didorong melalui pendekatan berbasis data.
Pengalamannya sebelum bergabung dengan Gojek juga tidak kalah panjang. Hans pernah bekerja di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Singapura di sejumlah perusahaan multinasional, serta sempat menjabat sebagai Partner di McKinsey, salah satu firma konsultan manajemen ternama dunia.
Selain Patrick Walujo, ada nama lain yang juga memilih mundur, yakni Ade Mulyana dari jabatan Direktur, serta Pablo Malay dan Winato Kartono dari kursi Komisaris. Mereka menyampaikan alasan pribadi dan keluarga sebagai dasar pengunduran diri.
Baca Juga: Jawab Isu Merger dengan Grab, GoTo Bilang Belum Ada Kesepakatan
"Bapak Andre Soelistyo beserta Bapak Santoso Kartono, akan dinominasikan menjadi Komisaris Perseroan. Bapak Andre Soelistyo dan Bapak Santoso Kartono akan menggunakan pengalaman strategis dan pemahaman mendalam mereka tentang teknologi dan investasi untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan tata kelola Dewan Komisaris," ujar R.A Koesoemohadiani.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses ini akan mengikuti ketentuan POJK 33/2014, POJK 15/2020, serta Anggaran Dasar Perseroan, termasuk penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham untuk meminta persetujuan atas pengunduran diri dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi. GoTo pun telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 17 Desember 2025 untuk agenda tersebut.
"Kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan," pungkas R.A Koesoemohadiani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement