PT IIM Dorong Reksa Dana Syariah sebagai Alternatif Pengelolaan Wakaf Uang yang Produktif
Kredit Foto: Ist
PT Insight Investments Management (PT IIM) mendorong pemanfaatan wakaf uang sebagai aset produktif melalui instrumen Reksa Dana Syariah, sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat pada instrumen wakaf yang berkelanjutan dan berdampak sosial luas.
Konsep ini memungkinkan dana wakaf tidak hanya menjadi donasi pasif, melainkan dikelola secara profesional agar terus tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang.
Dalam diskusi panel bertajuk Pasar Modal Syariah yang diselenggarakan PT IIM dengan menggandeng partisipan dari berbagai perbankan syariah, universitas, serta yayasan dan lembaga sosial pada Senin, 17 November 2025, Head of Sharia Investment Division dan Head of Investment Specialist PT IIM Suluh Tripambudi menyampaikan bahwa wakaf memiliki potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi syariah melalui skema wakaf uang dan wakaf produktif yang kompetitif dan mudah diakses masyarakat.
"Selain menjadi sumber modal yang sangat kompetitif karena cost of fund mendekati nol, wakaf produktif juga dapat dikombinasikan dengan berbagai skema investasi syariah yang inovatif. Pendekatan ini membuka ruang partisipasi publik yang lebih inklusif. Secara keseluruhan, wakaf dapat menjadi solusi nyata atas tantangan sosial ekonomi Indonesia saat ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, wakaf produktif merupakan konsep pengelolaan aset wakaf yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan berkelanjutan melalui aktivitas ekonomi produktif.
Baca Juga: OJK Catatkan Investor Baru Meningkat, PT IIM: Momentum Penguatan Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap
Berbeda dengan wakaf konsumtif yang digunakan secara langsung untuk kebutuhan sosial, wakaf produktif mengubah aset (seperti tanah, bangunan, atau uang) menjadi modal usaha yang keuntungannya kemudian disalurkan untuk membiayai berbagai program dan membantu masyarakat.
Salah satu inovasi pada wakaf produktif berupa wakaf uang dapat dikembangkan melalui mekanisme sederhana yakni: dana wakaf (uang) disalurkan kepada nazhir, kemudian nazhir menginvestasikan ke Reksa Dana Syariah.
Nilai rupiah awal investasi tetap utuh dan terus produktif, sementara hasil investasinya dapat dimanfaatkan kembali oleh nazhir dan disalurkan kepada Mauquf ‘Alaih (penerima manfaat wakaf). Hasil pengembangan tersebut dapat digunakan untuk biaya operasional, program pemberdayaan, kegiatan CSR, hingga pembangunan fasilitas sosial yang sifatnya berkelanjutan.
Implementasi mekanisme di atas harus sepenuhnya merujuk dan mematuhi semua peraturan dan pedoman yang dikeluarkan oleh regulator, meliputi Badan Wakaf Indonesia (BWI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Wakaf uang kini tidak lagi sekadar kontribusi sesaat. Melalui Reksa Dana Syariah, wakaf menjadi aset yang terus tumbuh, menghasilkan manfaat, dan memberikan dampak jangka panjang bagi umat,” ujar Suluh.
“Model ini menghadirkan cara baru berwakaf yang lebih produktif, transparan, dan terukur,” tambahnya.
Reksa Dana Syariah Unggulan PT IIM
Dalam acara yang sama, turut hadir Direktur PT IIM Ria M Warganda yang menyampaikan bahwa salah satu produk reksa dana syariah unggulan yang dihadirkan PT IIM adalah Reksa Dana Insight Haji Syariah (I-Hajj Syariah Fund). Produk ini memiliki rekam jejak panjang, relatif stabil, dan merupakan pionir pengelolaan investasi berbasis charity di Indonesia.
"Sejak diluncurkan pada 2005, I-Hajj Syariah Fund secara rutin memberangkatan jamaah umrah melalui penyisihan dana infaq. Sejak 2005 hingga Oktober 2025, inisiatif ini telah memberangkatkan lebih dari 1.169 jamaah kurang mampu yang memiliki kontribusi sosial di masyarakat untuk menjalankan ibadah haji atau umrah dan jumlah ini akan terus bertambah. Hal ini menjadikannya salah satu program charity-investments paling berkelanjutan di Tanah Air,” tuturnya.
Dari sisi performa, I-Hajj Syariah Fund kinerja iHajj menunjukkan konsistensi yang kuat dengan memberikan imbal hasil yang relatif stabil di segala kondisi pasar.
Secara historikal I-Hajj Syariah Fund terbukti memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan benchmark ketika pasar mengalami krisis.
“Kinerja historis ini menunjukkan bahwa I-Hajj Syariah Fund tidak hanya mampu memberikan imbal hasil kompetitif, tetapi juga membuka ruang bagi dampak sosial yang terukur,” tutur Ria.
Selain I-Hajj Syariah Fund, produk reksa dana syariah unggulan lainnya yang dimiliki oleh PT IIM adalah Insight Simas Asna (I-Asna). Reksa dana pendapatan tetap ini bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan di tengah ketidakpastian dan meraih momentum investasi dengan memadukan stabilitas dari pemilihan sukuk unggulan dengan potensi pertumbuhan dari capital gain pada sukuk negara.
“I-Asna sendiri secara historikal mampu memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan benchmark sejak peluncurannya (lihat Fig.3). Kami menerapkan strategi pengelolaan aktif dengan mengombinasikan sukuk korporasi sebagai sumber stabilitas dan likuiditas, serta menerapkan double buffer strategy, yaitu menggunakan sukuk berdurasi pendek sebagai jangkar stabilitas dan sukuk negara untuk menangkap peluang momentum capital gain. Strategi ini ditempatkan secara strategis untuk menangkap potensi keuntungan di tengah tren penurunan suku bunga dan perbaikan kondisi pasar,” jelas Ria.
Baik I-Hajj Syariah Fund maupun I-Asna telah memperoleh berbagai penghargaan bergengsi, baik di tingkat nasional maupun internasional dari lembaga terkemuka, seperti LSEG Lipper Fund Awards, Edvisor, IDX Channel, dan Infovesta.
“I-Hajj Syariah Fund maupun I-Asna merupakan dua reksa dana PT IIM dengan volatilitas medium, durasi menengah, yang sesuai untuk berinvestasi dalam jangka menengah hingga panjang, khususnya saat kondisi volatilitas pasar tinggi,” ujar Ria.
Sementara itu bagi investor dengan time-horizon pendek, salah satu pilihan reksa dana PT yang cocok sebagai solusi investasi yang relatif aman dan optimal dengan likuiditas terjaga adalah Insight Money Syariah (I-Mosy).
“Insight Money Syariah (I-Mosy) adalah Reksa Dana Pasar Uang yang cocok untuk menyimpan dana idle atau dana yang akan digunakan dalam jangka pendek. Dengan profil risiko yang relatif rendah, I-Mosy menunjukkan sharpe ratio yang sangat baik artinya mampu memberi potensi imbal hasil optimal dengan tingkat risiko yang terjaga. Reksa dana ini juga mencatat kinerja historis yang baik (lihat Fig. 4),” jelas Ria.
"PT IIM mengandalkan tiga reksa dana syariah ini, I-Hajj Syariah Fund dengan rekam jejak kuat dan dampak sosial nyata, I-Asna yang tumbuh stabil melalui strategi aktif pada sukuk, serta I-Mosy yang likuid dan optimal untuk pengelolaan dana jangka pendek. Ketiganya dirancang untuk menghadirkan kinerja konsisten sekaligus manfaat sosial yang terukur,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement