Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertagas Perkuat Budaya Sadar Risiko Lewat RMF 2025

Pertagas Perkuat Budaya Sadar Risiko Lewat RMF 2025 Kredit Foto: Pertagas
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Gas (Pertagas) mempertegas langkah penguatan budaya sadar risiko di seluruh unit bisnis dengan menggelar Risk Management Forum (RMF) 2025. Agenda strategis tahunan tersebut diposisikan sebagai instrumen utama untuk mengonsolidasikan kesiapan perusahaan menghadapi dinamika industri energi yang terus bergerak cepat.

Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Gas, Muhammad Suryadi, menggarisbawahi urgensi forum ini sebagai arena penyelarasan strategi mitigasi risiko di antara Risk Owner, Leader, dan pemangku kepentingan Pertagas Group. Ia menegaskan bahwa RMF menjadi titik krusial untuk mengokohkan ketahanan operasional perusahaan.

“RMF kali ini merupakan agenda kedua pada tahun 2025. Pertagas meyakini, forum ini sangat penting untuk memperkuat kolaborasi, memperluas wawasan, dan menumbuhkan budaya manajemen risiko yang adaptif di seluruh rantai bisnis Pertamina Group,” ujar Suryadi.

Baca Juga: Hadapi Nataru, Kilang Pertamina Naikkan Produksi di Akhir Tahun

Pertagas meningkatkan skala penyelenggaraan RMF dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan yang mulai digelar pada 2016 itu kini menjangkau peserta dari Pertagas Group, Subholding Gas, hingga Pertamina Group. Format luring dan daring diterapkan agar lebih banyak insan Pertamina dapat menyerap materi dan terlibat dalam penguatan kontrol risiko.

Suryadi menilai perkembangan forum ini sebagai indikasi meningkatnya kebutuhan perusahaan energi untuk memperkokoh integritas aset dan meminimalkan potensi gangguan operasional. Ia menegaskan RMF merupakan jembatan penting untuk memperoleh perspektif lintas industri agar Pertagas mampu menjaga kualitas pengelolaan risiko pada sektor hilir gas.

“Setiap waktunya, RMF menghadirkan narasumber dari berbagai pelaku industri, regulator, serta manajemen untuk memberikan wawasan lintas perspektif dan menjadi benchmark dalam peningkatan penerapan manajemen risiko, khususnya di sektor hilir gas,” imbuh Suryadi.

RMF 2025 mengangkat tema “Business Continuity Through Smart Asset Integrity”, penegasan komitmen Pertagas untuk memperkuat keandalan infrastruktur gas dan mendorong penerapan teknologi yang mampu mendukung kesinambungan layanan. Tema tersebut dirumuskan untuk memastikan shipper dan transporter memperoleh layanan energi yang stabil, aman, dan berdaya saing.

Baca Juga: Pertagas Perkuat Budaya Inovasi Lewat Gas Innovation Awards 2025

Forum dibuka Direktur Utama PT Pertamina Gas, Indra P. Sembiring, dengan menghadirkan Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero), Ahmad Siddik Badruddin, sebagai pembicara kunci. Ia mengulas integrasi tata kelola dan manajemen risiko integritas aset dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi industri energi nasional.

Sesi selanjutnya menghadirkan narasumber dari berbagai latar. Anggota Komite BPH Migas, Arief Wardono, memaparkan tinjauan regulasi terkait integritas aset dan keselamatan publik. Praktisi AI, Dr. Risman Adnan, mengulas peran kecerdasan buatan dalam mendorong analisis prediktif untuk meminimalkan potensi kegagalan aset. Direktur Manajemen Risiko PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Eri Surya Kelana, menyoroti pentingnya budaya risiko dan keunggulan operasional untuk memperkuat ketahanan infrastruktur gas.

Pada bagian akhir penyampaian, Suryadi mengingatkan bahwa kompleksitas industri migas menuntut perusahaan memiliki sistem mitigasi yang tangguh guna menjaga kontinuitas bisnis.

Baca Juga: Pertagas Group Sapu 7 Penghargaan Keselamatan Migas 2025

“Pengelolaan bisnis di bidang migas memiliki risiko tinggi sehingga Pertagas sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur energi terintegrasi, harus melakukan mitigasi untuk menjaga keandalan operasional bisnis secara berkelanjutan,” tandas Suryadi.

Pertagas menempatkan keandalan infrastruktur sebagai elemen kunci dalam mendukung ketahanan energi nasional. Perusahaan bertekad terus memperkuat sistem manajemen risiko agar kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin optimal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: