Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Evaluasi Armada, Garuda Tunda Pembelian Pesawat Boeing

Masih Evaluasi Armada, Garuda Tunda Pembelian Pesawat Boeing Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menegaskan rencana pengadaan pesawat Boeing masih berada pada tahap diskusi awal dan belum memasuki proses finalisasi, karena perusahaan tengah mengevaluasi kesesuaian pembelian armada baru dengan strategi transformasi jangka panjang. 

Direktur Teknis Garuda Indonesia, Mukhtaris, mengatakan dialog dengan pabrikan asal Amerika Serikat itu masih berlangsung seiring kajian internal perusahaan. Menurut dia, keputusan pengadaan harus mempertimbangkan arah pengembangan perusahaan, terutama terkait rencana jaringan penerbangan dan komposisi armada.

“Jadi, diskusi terkait pembelian pesawat Boeing, terutama yang langsung ke pabrikan kan masih berjalan saat ini,” ujarnya, dalam paparan publik virtual di Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga: Garuda Indonesia Group Percepat Transformasi Kinerja, Perkuat Kapasitas Produksi dan Fundamental Bisnis 2025

Mukhtaris menjelaskan bahwa Garuda tengah menelaah sejumlah aspek strategis sebelum menentukan langkah lanjutan. Kajian tersebut mencakup kesesuaian dengan program transformasi operasional, kebutuhan rute masa depan, hingga kesiapan finansial perusahaan dalam membiayai pembelian armada baru. Ia menambahkan jarak waktu pengiriman pesawat baru yang relatif panjang menjadi faktor penting dalam pembahasan.

“Karena pertama, memang delivery pesawat ini kan masih jauh, dan Garuda juga sedang menunggu. Kita masih review secara internal, transformation programGaruda ini seperti apa ke depannya, termasuk salah satunya adalah network plan dan juga fleet plan. Jadi, diskusinya masih berjalan sampai saat ini,” kata dia.

Baca Juga: Glenny Pastikan Suntikan Modal Rp23,67 Triliun dari Danantara Perkuat Transformasi Garuda Indonesia

Di sisi lain, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menilai realisasi pembelian pesawat baru oleh Garuda Indonesia belum dapat dilakukan dalam waktu dekat. Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara, Rohan Hafas, menjelaskan bahwa industri penerbangan global tengah menghadapi antrean produksi pesawat yang sangat panjang. “Masalahnya, kita mau beli, investasi pesawat baru. Tapi pengiriman pertamanya tujuh tahun dari sekarang. Beli pesawat lagi antre,” ujarnya.

Rohan menyebut kondisi tersebut tidak hanya berlaku pada pesawat Boeing yang sebelumnya terkait komitmen pembelian dalam proses restrukturisasi, tetapi juga pada pesawat Airbus asal Prancis. Menurut dia, panjangnya antrean membuat jadwal pengiriman armada baru berpotensi mundur jauh dari rencana awal yang diharapkan perusahaan. “Kan sudah dikontrak waktu restrukturisasi, kita harus beli Boeing. Tapi, baik Boeing atau Airbus, dua-duanya (menunggu) tujuh tahunan,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: