Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PPPA Sampaikan Keprihatinan Mendalam Atas Bencana di Pulau Sumatera

Menteri PPPA Sampaikan Keprihatinan Mendalam Atas Bencana di Pulau Sumatera Kredit Foto: Instagram @kemenpppa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana alam yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal tersebut disampaikan Menteri PPPA saat meninjau posko pengungsian banjir di SD Negeri 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Senin (1/12/2025) dalam rangka memastikan kebutuhan spesifik perempuan dan anak dapat terpenuhi.

Baca Juga: Ekonomi Syariah RI Menunjukkan Perkembangan Kuat dan Konsisten

"Saya bersama tim melakukan kunjungan ke lokasi bencana di Kota Padang, Sumatera Barat, untuk menyapa korban, khususnya perempuan dan anak yang juga merupakan kelompok yang paling rentan dalam situasi bencana. Kementerian PPPA telah berkoordinasi secara cepat dengan Dinas pengampu  isu perempuan dan anak di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak untuk memastikan kondisi perempuan dan anak dan untuk mengetahui kebutuhan spesifik apa saja yang harus dipenuhi," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (2/12).

Posko SDN 02 Cupak Tangah menampung 1.973 jiwa dari 481 Kartu Keluarga (KK), termasuk 6 ibu hamil, 36 bayi dan balita, 171 anak, 71 lansia, dan 1 penyandang disabilitas. Menteri PPPA menegaskan pemenuhan kebutuhan kelompok rentan menjadi prioritas pemerintah selama masa tanggap darurat.

“Negara hadir untuk memastikan setiap perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya seperti lansia dan disabilitas, mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak yang layak selama masa tanggap darurat maupun pada fase pemulihan nantinya,” kata Menteri PPPA.

Di sejumlah titik bencana, termasuk Kota Padang, dinas terkait bersama unsur masyarakat mulai menjalankan layanan dukungan psikososial. 

Kebutuhan spesifik perempuan dan anak seperti hygiene kit, kebutuhan ibu hamil dan balita, obat-obatan dasar, serta dukungan psikologis terus diprioritaskan dalam pendistribusian bantuan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: