Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Ramai Pindah ke Emas dan Deposito Saat Ekonomi Lesu

Investor Ramai Pindah ke Emas dan Deposito Saat Ekonomi Lesu Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Inventure–Alvara 2025 mencatat perubahan signifikan perilaku investasi masyarakat di tengah ekonomi yang masih lesu. Dari 600 responden, sebanyak 72% mengalihkan dananya dari instrumen berisiko tinggi ke aset aman seperti deposito, emas, dan obligasi. Pergeseran ini menunjukkan kuatnya kebutuhan stabilitas di tengah meningkatnya volatilitas pasar dan stagnasi pendapatan rumah tangga.

Lonjakan perpindahan investasi tersebut terjadi seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi. Nasabah memilih mengurangi eksposur pada instrumen pasar modal berisiko tinggi, dan memprioritaskan perlindungan nilai kekayaan dibanding mengejar peluang keuntungan. Instrumen konservatif dinilai memberikan kepastian lebih besar dengan fluktuasi minimal, terutama ketika proyeksi pemulihan ekonomi belum menunjukkan perbaikan signifikan.

CEO Alvara Research Center, Hasannudin Ali, menilai keputusan ini sebagai respons rasional terhadap tekanan ekonomi berkepanjangan. “Nasabah kini menilai keamanan aset lebih penting daripada potensi imbal hasil tinggi. Flight to safetyadalah bukti bahwa masyarakat memilih stabilitas di tengah dormant economy. Mereka mengutamakan perlindungan nilai bukan spekulasi,” ujarnya, dikutip Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Tekanan Ekonomi Dorong Masyarakat Beralih ke Tabungan dan Deposito

Inventure–Alvara mencatat pola tersebut sebagai konsekuensi dari karakter frugal consumer yang semakin mengedepankan mitigasi risiko. Tingginya risk aversion masyarakat tercermin dari reposisi portofolio yang lebih terfokus pada penjagaan ketahanan finansial. Dalam kondisi ketidakpastian jangka panjang, stabilitas nilai menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan alokasi dana.

Tren flight to safety ini turut memengaruhi dinamika industri keuangan, terutama sektor manajer investasi dan perbankan. Permintaan terhadap produk berisiko rendah diperkirakan meningkat seiring preferensi konsumen yang semakin berhati-hati. Produk seperti deposito berjangka, obligasi negara, dan tabungan emas berpotensi mengalami kenaikan permintaan dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Skema Pembiayaan dengan Tenor Panjang Kini Ditinggalkan Masyarakat

Pergeseran besar-besaran ke instrumen aman juga menandai penyesuaian strategi investor dalam merespons tekanan ekonomi. Fokus pada kesinambungan dan perlindungan nilai diprediksi akan bertahan selama volatilitas pasar masih tinggi dan indikator ekonomi belum menunjukkan tren pemulihan. Inventure–Alvara menilai pola ini sebagai sinyal kuat bahwa masyarakat lebih memilih stabilitas jangka panjang dibanding pertumbuhan agresif yang mengandung risiko.

Fenomena tersebut sekaligus memperlihatkan kehati-hatian publik dalam merencanakan keuangan di tengah dormant economy. Selama tekanan ekonomi berlangsung, tren flight to safety diperkirakan tetap mendominasi preferensi investasi masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: