Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNPB Kebut Modifikasi Cuaca dan Perbaikan Akses Vital

BNPB Kebut Modifikasi Cuaca dan Perbaikan Akses Vital Kredit Foto: Kemendikbud
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan operasi modifikasi cuaca (OMC) dan mempercepat pemulihan infrastruktur vital di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat guna mencegah banjir dan longsor susulan di tengah puncak musim hujan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan distribusi logistik dan proses pemulihan pascabencana tidak kembali terganggu oleh curah hujan ekstrem.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, OMC dilaksanakan secara berkelanjutan tanpa jeda sejak akhir November dengan dukungan enam pesawat yang dikerahkan di tiga provinsi. Operasi tersebut dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara agar pekerjaan pemulihan di darat dapat berjalan optimal.

“Tujuannya agar pekerjaan pemulihan infrastruktur, distribusi logistik, dan operasi kemanusiaan tidak terganggu oleh peningkatan intensitas hujan, karena kita masih berada pada puncak musim hujan,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers daring, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Bencana Sumatra, TNI Turunkan 35.477 Personel dan Pasang 50 Jembatan Bailey

Di Provinsi Aceh, BNPB mencatat distribusi logistik telah mencapai 46,34 ton melalui jalur udara dan darat. Sejumlah akses utama mulai pulih, termasuk jembatan Bailey yang menghubungkan Bireuen dan Benar Meriah yang telah fungsional meski masih diberlakukan sistem buka-tutup. Selain itu, akses jalan KKA–Bandara Rembele sudah dapat dilalui secara terbatas oleh kendaraan roda empat.

Sementara itu, di Sumatera Utara, pemulihan difokuskan pada perbaikan jembatan serta jalan nasional dan provinsi yang sempat terputus akibat banjir dan longsor. Jembatan Bailey di Desa Anggoli, Kabupaten Tapanuli Tengah, telah berfungsi penuh. Adapun ruas jalan nasional yang menghubungkan Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan telah mencapai progres 95 persen dan ditargetkan segera dapat dilalui.

Di Sumatera Barat, BNPB melaporkan distribusi logistik mencapai 9,7 ton per hari melalui jalur udara dan darat. Pemulihan akses jalan nasional Bukittinggi–Padang di kawasan Lembah Anai telah mencapai progres 92 persen dan mulai dilakukan uji coba pembukaan satu jalur. Selain itu, perbaikan jalan provinsi Padang Pariaman–Agam melalui Malalak yang menjadi jalur alternatif strategis juga terus dipercepat dengan progres mencapai 85 persen.

Baca Juga: Danantara dan BP BUMN Himpun Dana Rp72 Miliar untuk Pemulihan Bencana Sumatra

Untuk mendukung percepatan pemulihan tersebut, pelaksanaan OMC juga diperkuat di Sumatera Utara dan Sumatera Barat dengan masing-masing dua pesawat. Hingga pertengahan Desember 2025, total pelaksanaan OMC telah mencapai puluhan sorti dengan puluhan ton bahan semai yang ditebar untuk menekan intensitas hujan di wilayah rawan bencana.

BNPB menilai mitigasi cuaca dan percepatan pemulihan infrastruktur menjadi krusial mengingat potensi hujan lebat diperkirakan masih berlangsung hingga Februari atau awal Maret 2026. Pemerintah memastikan langkah-langkah tersebut terus dilakukan agar akses logistik, layanan publik, dan aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah terdampak dapat segera pulih tanpa kembali terganggu oleh bencana susulan.


Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: