Kredit Foto: Istimewa
PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) menyatakan kesiapan mendukung dua penerbitan efek pada 2026, masing-masing berupa satu penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dan satu penerbitan obligasi atau sukuk (EBUS) yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur RELI Andrew Novi Gunawan mengatakan rencana tersebut merupakan bagian dari penguatan bisnis divisi investment banking perseroan dan saat ini telah masuk tahap persiapan awal dengan sejumlah klien.
“Satu efek bersifat ekuitas, itu berarti IPO saham di tahun 2026. Jumlah size-nya seperti apa, atau sektornya itu karena masih rahasia, belum bisa disampaikan, masih ada NDA-nya,” ujar Andrew dalam sesi tanya jawab paparan publik secara daring, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Antrean IPO di BEI Masih Padat Jelang Akhir Tahun
Andrew menjelaskan, IPO saham tersebut direncanakan akan dicatatkan di Papan Utama BEI. Sementara untuk penerbitan obligasi maupun sukuk, RELI juga telah memperoleh mandat sebagai penjamin emisi bagi perusahaan yang akan menerbitkan EBUS pada tahun depan.
Menurut dia, langkah ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperluas kontribusi di pasar saham dan pasar surat utang, seiring meningkatnya kebutuhan pendanaan korporasi di tengah proses pemulihan ekonomi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 5 Desember 2025, terdapat 13 perusahaan yang berada dalam antrean pencatatan saham. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna merinci, dua calon emiten memiliki aset kecil di bawah Rp50 miliar, tiga perusahaan beraset menengah Rp50–250 miliar, dan delapan perusahaan beraset besar di atas Rp250 miliar.
Dari sisi sektor, calon emiten saham tersebut berasal dari sektor barang baku sebanyak dua perusahaan, barang konsumen primer atau non-siklikal satu perusahaan, energi satu perusahaan, keuangan lima perusahaan, perindustrian satu perusahaan, teknologi satu perusahaan, serta transportasi dan logistik dua perusahaan.
Baca Juga: Mandek Dua Tahun, Prospek IPO BUMN Muncul Lagi dari Danantara
Sementara itu, pipeline EBUS mencatat terdapat 24 emisi dari 18 penerbit yang menunggu pencatatan di BEI. Penerbit tersebut berasal dari sektor barang baku tiga emisi, energi tiga emisi, keuangan enam emisi, infrastruktur tiga emisi, serta properti dan real estat tiga emisi.
RELI sebelumnya telah aktif mendukung berbagai aksi korporasi di pasar modal. Sepanjang 2025, perseroan menjadi penjamin emisi IPO PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) dengan nilai emisi Rp41,2 miliar. Pada 2024, RELI mengawal IPO PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) senilai Rp264 miliar, disusul IPO PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) senilai Rp270 miliar pada 2023.
Pada tahun-tahun sebelumnya, RELI juga bertindak sebagai underwriter IPO PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) senilai Rp77,6 miliar pada 2022 dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI) senilai Rp240 miliar pada 2021. Selain itu, perseroan mengawal aksi rights issue PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) pada 2021 dengan nilai transaksi Rp600 miliar.
Baca Juga: Modernvet hingga Bobobox Masuk Radar IPO Versi Sandiaga Uno
Untuk pasar surat utang, RELI menjadi penjamin emisi penerbitan obligasi PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia atau Reliance Finance pada 2022 dengan nilai Rp400 miliar.
Dari sisi kinerja perdagangan, RELI mencatat nilai transaksi daring (online trading) saham sebesar Rp5,82 triliun selama 11 bulan pertama 2025, meningkat 20,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Transaksi luring (offline trading) saham juga tumbuh 4,65 persen secara tahunan menjadi Rp4,98 triliun.
Sebaliknya, transaksi obligasi perseroan menurun dari Rp777,7 miliar pada 11 bulan pertama 2024 menjadi Rp351 miliar pada periode yang sama 2025.
Di pasar, saham RELI ditutup pada level Rp595 per lembar, turun 4,03 persen dibandingkan posisi Rp620 sebelumnya. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat sekitar Rp1,07 triliun dengan volume transaksi sebanyak 6.200 saham, berdasarkan data IDX Mobile.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement