Kredit Foto: Kementerian PUPR
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memasuki fase pengembangan baru seiring meningkatnya intensitas event dan aktivitas kawasan sepanjang 2025. Perubahan fase ini menandai dimulainya Next Chapter of The Mandalika yang didorong oleh penguatan fungsi kawasan sebagai destinasi sportstainment sekaligus penggerak ekonomi regional dan nasional.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko sekaligus Pelaksana Harian Direktur Utama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) Ahmad Fajar menyampaikan, tingginya frekuensi event dan aktivitas di kawasan menjadi katalis bagi pengembangan tahap berikutnya.
ITDC tengah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis untuk mendukung fase pengembangan baru tersebut, antara lain masuknya merek internasional, pengembangan marina untuk memperkuat konektivitas laut, pembentukan eastern premium zone, penguatan central zone sebagai tuan rumah event global, serta komersialisasi kawasan hunian dan retail–lifestyle guna menopang aktivitas ekonomi jangka panjang.
Baca Juga: KEK Mampu Hasilkan Pertumbuhan Ekonomi Signifikan
“Mandalika tidak hanya kami posisikan sebagai destinasi pariwisata, tetapi sebagai mesin penggerak ekonomi kawasan. Setiap aktivasi di sirkuit dan kawasan dirancang untuk menciptakan multiplier effect yang nyata, mulai dari peningkatan kunjungan wisatawan, penguatan perputaran ekonomi lokal, hingga penyerapan tenaga kerja,” ujar Ahmad Fajar, dalam Indonesia SEZ Business Forum 2025 yang digelar Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, Pertamina Mandalika International Circuit berperan sebagai traffic puller utama kawasan. Sejumlah ajang internasional yang digelar di sirkuit tersebut memberikan dampak ekonomi signifikan. MotoGP Indonesia mencatat tren peningkatan penonton dengan total 140.324 orang, serta menghasilkan dampak ekonomi mencapai Rp4,96 triliun dan media value hingga Rp1,33 triliun.
Selain itu, penyelenggaraan MotoGP Indonesia juga menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal. Di luar ajang balap utama, Pertamina Mandalika International Circuit saat ini mencatat lebih dari 309 aktivasi per tahun yang mencakup olahraga internasional, hiburan, budaya, hingga kegiatan komunitas.
Aktivasi yang berlangsung secara berkelanjutan tersebut mendorong perkembangan ekosistem usaha di kawasan The Mandalika. Saat ini, kawasan tersebut didukung oleh 128 homestay, 965 kamar hotel, puluhan restoran, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta berbagai fasilitas penunjang pariwisata lainnya.
Baca Juga: Danantara Diminta Bantu Pembiayaan KEK Manufaktur, Fokus Kawasan di Indonesia Timur
Untuk menjaga kesinambungan aktivitas kawasan, ITDC telah menyiapkan kalender event terstruktur sepanjang 2026. Sejumlah agenda yang direncanakan antara lain Mandalika Racing Series dan Mandalika Festival of Speed yang digelar dalam beberapa putaran. Sementara itu, ajang GT World Challenge Asia, Pertamina Mandalika Racing Series, dan Grand Prix of Indonesia (MotoGP) tetap diposisikan sebagai anchor event.
“Event besar menjadi anchor, namun dampak sesungguhnya tercermin dari kesinambungan aktivitas kawasan. Hal ini terlihat dari tumbuhnya UMKM, tingkat okupansi hotel yang kini berada di kisaran 54 persen per tahun, serta meningkatnya kepercayaan investor terhadap KEK Mandalika,” kata Ahmad Fajar.
Hingga triwulan IV 2025, total investasi yang telah masuk ke KEK Mandalika mencapai Rp5,73 triliun dengan estimasi Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,2 persen. ITDC menilai capaian tersebut mencerminkan daya tarik KEK Mandalika sebagai destinasi investasi pariwisata yang kompetitif dan berkelanjutan.
KEK Mandalika memiliki luas 1.175 hektare dengan garis pantai sepanjang 16 kilometer dan didukung infrastruktur terintegrasi, termasuk sirkuit internasional, hotel, kawasan komersial, serta akses langsung melalui bypass Bandara Internasional Lombok. Kawasan ini juga memperoleh berbagai insentif fiskal dan nonfiskal, termasuk insentif pajak, pembebasan bea masuk, serta skema pemanfaatan lahan jangka panjang hingga 80 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement