Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awal Tahun, Pertamina Siap Luncurkan Biosolar Baru Untuk Industri

Awal Tahun, Pertamina Siap Luncurkan Biosolar Baru Untuk Industri Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga siap meluncurkan produk bahan bakar baru bernama Biosolar Performance pada awal 2026. Produk ini disiapkan sebagai BBM kategori high performance untuk menjawab tantangan teknis yang kerap dikeluhkan sektor industri terkait penggunaan biodiesel konsentrasi tinggi.

Biosolar Performance dirancang menggunakan teknologi aditif khusus, Pertatec, yang berfungsi memitigasi dampak negatif dari karakteristik bahan bakar nabati seperti sifat higroskopis dan risiko pertumbuhan bakteri.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan, kehadiran produk ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam memberikan solusi energi yang mampu meningkatkan keandalan serta efisiensi operasional bagi konsumen di sektor industri.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Kirim Ribuan Tabung LPG dan Drum BBM via Laut dari Jakarta ke Aceh

“Pertamina Patra Niaga terus berupaya menghadirkan produk energi yang mampu meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional konsumen industri. Biosolar Performance kami siapkan sebagai BBM high performance yang mendukung keberlanjutan kegiatan industri ke depan,” ujar Mars Ega.

Langkah Pertamina ini didasari oleh data tantangan teknis pada penggunaan B40 konvensional. Berdasarkan hasil pengujian, penggunaan B40 biasa berpotensi meningkatkan biaya penggantian filter hingga 100 persen dan menyebabkan penurunan daya mesin (power loss) hingga 9,22 persen. 

Selain itu, indeks kecenderungan penyumbatan filter atau Filter Blocking Tendency (FBT) pada B40 konvensional berada di angka 5,09.

VP Business Development & Subsidiary Patra Niaga Sigit Setiawan menyebutkan bahwa Biosolar Performance hadir untuk menekan risiko tersebut, terutama bagi mesin industri yang memiliki jam kerja tinggi dan beban berat.

Baca Juga: RI Bakal Setop Impor Solar di 2026, Surplus Melimpah Buat Apa?

“Secara teknis, Biosolar Performance membantu menjaga sistem bahan bakar tetap bersih dan stabil, sehingga performa mesin lebih optimal dan biaya operasional dapat ditekan. Ini menjadi solusi bagi konsumen industri yang membutuhkan keandalan jangka panjang,” jelas Sigit.

Hasil pengujian laboratorium menunjukkan keunggulan signifikan pada produk baru ini. Biosolar Performance diklaim mampu mereduksi power loss hingga hanya tersisa 3,44 persen dan menekan angka FBT menjadi 1,43. 

Kemampuan pembersihan deposit (clean-up deposit) pada mesin bahkan mencapai 62,7 persen, yang secara langsung berdampak pada penurunan biaya perawatan rutin.

Saat ini, produk tersebut telah melalui serangkaian uji coba di sektor hulu migas dan pertambangan. VP Industrial & Marine Fuel Pertamina Patra Niaga Oos Kosasih menekankan bahwa masa persiapan akan terus dimatangkan hingga siap dipasarkan secara luas di tahun depan.

"Pertamina Patra Niaga menargetkan produk ini mulai tersedia secara komersial pada awal 2026 melalui skema layanan Industrial & Marine Fuel Business, disertai pendampingan teknis dan komersial bagi konsumen," kata Oos.

Baca Juga: Indonesia Tak Lagi Impor Solar Mulai 2026, Surplus 4 Juta Ton Akan Diubah Menjadi Avtur

Peluncuran ini sekaligus menandai babak baru dalam linimasa implementasi biosolar di Indonesia, yang dijadwalkan memasuki tahap mandatori B40 pada 1 Januari 2025. Melalui inovasi ini, Pertamina berharap hambatan teknis pada mesin industri tidak lagi menjadi kendala dalam program transisi energi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: