Fahri Hamzah: Bos Freeport Adu Domba Masyarakat Papua dan Pemerintah Indonesia
WE Online, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkapkan alasan di balik ngototnya dia agar DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) Freeport. Menurut Fahri, lengsernya Setya Novanto dari Ketua DPR merupakan manuver politik dari Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.
Hal itu masih menyisakan pertanyaan terkait motif pengungkapan alat bukti rekaman "Papa Minta Saham". Berikut alasan Fahri tetap "keukeh" dibentuknya Pansus Freeport, yaitu
"Menteri ESDM Sudirman Said bekerja sama dengan Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin melaporkan Ketua DPR sampai mundur dari pemimpin DPR. Kejadian itu masih menyimpan banyak misteri terkait keberadaan alat bukti asli dan bagaimana perolehannya,
"Kedua, Maroef melakukan penggalangan kepada kepala suku di Papua yang bernada melakukan adu domba antara pemerintah Indonesia dengan masyarakat Papua,
"Ketiga, Jim Moffett yang terindikasi banyak melakukan pertemuan dan lobby bagi perpanjangan Freeport dengan para pejabat Indonesia kini mengundurkan diri,
"Di tengah banyak pihak yang termakan oleh gerakan mereka ini termasuk Kejaksaan Agung, maka para elite politik harus bersatu terkait tidak saja masa depan Freeport, tetapi juga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia,
"Oleh sebab itu, menjelang masa sidang yang akan datang, saya mengimbau agar para elite dan pemimpin politik Indonesia mendukung dilakukannya investigasi terbuka terhadap kasus Freeport sehingga bisa menjadi jelas dan menjadi dasar untuk memutuskan masa depan Freeport dan kontribusinya bagi masyarakat Papua khususnya dan bangsa indonesia umumnya," kata Fahri dalam pesan tertulisnya yang diterima Warta Ekonomi, Selasa (29/12/2015).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement