WE Online, Jakarta - Di Indonesia, lebih dari dua juta pasangan menikah setiap tahunnya. Pangsa pasar pernikahan di Indonesia terus berkembang dan diperkirakan bernilai sekitar tujuh miliar dolar Amerika Serikat (AS), angka ini bahkan mendekati pendapatan industri pariwisata di tahun 2014 yang bernilai sekitar 11 miliar dolar AS.
Untuk lebih memahami industri pernikahan di tanah air, Bridestory, wedding marketplace merilis tren pernikahan di Indonesia untuk tahun 2016. Survei yang diikuti oleh 4.000 pengantin pria dan wanita ini bercerita secara lengkap mengenai persiapan pernikahan, termasuk tema, anggaran, preferensi busana, tren foto pre-wedding, dan masih banyak lagi.
"Hasil survei dari Tren Pernikahan Indonesia 2016 menyatakan bahwa hanya empat dari 10 pernikahan di Indonesia yang masih dibiayai oleh orang tua dari para pengantin, walaupun orang tua turut mengeluarkan biaya untuk pesta pernikahan, 52,6% dari responden menyatakan bahwa mereka membiayai pernikahan mereka secara keseluruhan," ungkap Co-founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga.
Kevin menambahkan survei ini juga memuat data anggaran pernikahan yang didasari oleh jumlah tamu, dimulai dari sekitar 50 tamu hingga lebih dari 1.000 tamu.
"Dengan berkembangnya penggunaan internet di tanah air, Bridestory memperkirakan pemilihan vendor pernikahan secara online akan menjadi kecenderungan utama para pengantin di Indonesia, namun sebanyak 23,4% pengantin menyatakan rekomendasi dari kerabat atau teman serta harga yang kompetitif dan kepribadian vendor menjadi acuan utama dalam pemilhan vendor," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement