WE Online, Jakarta - Perusahaan jasa ladang minyak terbesar di dunia, Schlumberger, telah menyelesaikan proses merger dengan rivalnya yang lebih kecil, Cameron International Corporation, senilai US$ 14,8 miliar.
Pihak berwenang AS telah memberi izin pada bulan November, kemudian disusul Uni Eropa memberikan izinnya pada bulan Februari dan pihak berwenang China telah memberikan persetujuan mereka pada bulan lalu.
Kedua kelompok tersebut mencapai kesepakatan pada Jumat, karena penyatuan teknologi yang dimiliki keduanya akan dapat saling melengkapi.
Schlumberger mempekerjakan sekitar 950.000 orang dan beroperasi di lebih dari 85 negara. Perusahaan minyak Franco-American tersebut menyediakan teknologi, memiliki manajemen proyek terintegrasi dan solusi informasi untuk industri minyak dan gas di seluruh dunia.
Sementara, Cameron yang berbasis di Houston, mempekerjakan sekitar 23.000 orang, menyediakan produk, sistem dan layanan untuk industri.
"Sebagai perusahaan gabungan, kita akan mendorong kinerja total sistem melalui integrasi yang lebih dekat antara komponen permukaan dan bawah permukaan dari kedua sistem pengeboran dan produksi," kata CEO Schlumberger Paal Kibsgaard yang menyambut kesepakatan merger dengan antusias, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Sebagai bagian dari kesepakatan merger, setiap pemegang saham Cameron akan menerima 0.716 saham Schlumberger dan US$ 14,44 dolar per saham Cameron.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement