Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Janji Seimbangkan Pergerakan Mata Uang Yen

Warta Ekonomi -

WE Online, Tokyo - Pemerintah Jepang mengatakan pada Kamis (7/4/2016) bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk menyeimbangkan pergerakan mata uang sepihak jika dianggap perlu, yang membuat dolar AS jatuh ke tingkat terendah baru 17-bulan terhadap yen Jepang.

Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa pergerakan mata uang sepihak telah terlihat di pasar dan dapat menyebabkan volatilitas berlebihan serta berdampak terhadap stabilitas keuangan dan ekonomi.

"Pergerakan sepihak terlihat di pasar mata uang," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers, menambahkan bahwa Kelompok 20 ekonomi utama (G20) telah sepakat bahwa "volatilitas berlebihan dan pergerakan tidak beraturan dalam nilai tukar dapat memiliki implikasi merugikan bagi ekonomi dan stabilitas keuangan." Pernyataan Suga datang karena dolar AS turun ke bawah zona 109 yen di Tokyo pada Kamis pagi, mencapai level yang terakhir terlihat pada Oktober 2014, segera setelah itu yen juga naik ke tertinggi 17-bulan terhadap mitra AS dalam perdagangan overnight di New York.

Pada tengah hari, dolar dikutip antara 109,25-27 yen, dibandingkan dengan 109,74-84 yen di New York dan 110,40-42 yen di Tokyo pada akhir perdagangan Rabu.

Euro, sementara itu, berpindah tangan antara 1,1400-1404 dolar dan yen 124,55-56 terhadap 1,1394-1,404 dolar dan 125,11-21 yen di New York dan 1,1356-1,358 dolar dan 125,37-41 yen di Tokyo pada Rabu sore.

Pemerintah menyatakan bahwa sikap "dovish" Federal Reserve AS baru-baru ini tentang laju kenaikan suku bunga selanjutnya, diperkuat oleh rilis risalah kebijakan terbaru, mendorong penjualan dolar terhadap yen, yang dianggap sebagai "safe haven".

Para ekonom menambahkan bahwa komentar Abe sendiri, mungkin telah berkontribusi terhadap apresiasi yen baru-baru ini, yang merugikan sektor ekspor yang sudah tertekan dan meningkatkan volatilitas pasar, setelah pernyataan yang dibuat Wall Street Journal bahwa negara-negara harus menahan diri dari melakukan intervensi sewenang-wenang ke dalam pasar mata uang.

Suga mengatakan bahwa situasi akan "dimonitor" dan tindakan akan diambil "jika perlu". (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: