Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Naik Setelah Ekonomi AS Tumbuh Lebih Buruk dari Perkiraan

Warta Ekonomi -

WE Online, Chicago - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tipia pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 30/1/2016), setelah data pertumbuhan ekonomi AS lebih buruk dari perkiraan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 0,3 dolar AS, atau 0,03 persen, menjadi menetap di 1.116,40 dolar AS per ounce.

Berdasarkan kontrak paling aktif, emas berjangka naik sekitar 1,83 persen untuk minggu ini. Untuk bulan ini, emas berjangka menguat sekitar 5,3 persen, kenaikan bulanan tertinggi sejak Januari 2015.

Emas mendapat dukungan pada Jumat, karena laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan produk domestik bruto ekonomi terbesar dunia itu meningkat pada tingkat tahunan 0,7 persen.

Analis mencatat bahwa ukuran belanja konsumen, khususnya permintaan akhir, naik 1,2 persen, angka terlemah dari ukuran itu sejak kuartal pertama 2015 dan memberikan dukungan lebih lanjut untuk emas berjangka.

Namun, logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika indeks dolar AS menguat pada Jumat. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) AS juga berbalik naik sebesar 1,88 persen pada Jumat, sebuah tanda kepercayaan, tetapi analis mencatat bahwa ini tetap merupakan Januari terlemah untuk DJIA dalam sejarah.

Ketika ekuitas mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Harga logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut, karena pasar tetap belum pasti kapan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi.

Perak untuk pengiriman Maret naik 1,1 sen, atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 14,243 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,4 dolar AS, atau 0,74 persen, menjadi ditutup pada 874,30 dolar AS per ounce. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: